Berita / Sumatera /
Harga TBS Kelapa Sawit di Bengkulu Tengah Rp 2.260 Per Kilogram
TBS Kelapa Sawit. Foto: IST
Bengkulu, Elaeis.co - Harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di Kabupaten Bengkulu Tengah mulai mengalami kenaikan. Bahkan salah satu Pabrik Kelapa Sawit (PKS) yang menaikkan harga TBS kelapa sawit yakni PT Palma Mas Sejati. Dimana mulai tanggal 29 April 2024 harga TBS di pabrik ini mencapai Rp 2.260 per kilogram atau naik dibandingkan hari sebelumnya yang tercatat Rp 2.230 per kilogram.
Menurut Sekretaris Dinas Pertanian Kabupaten Bengkulu Tengah, Ansoni mengatakan, kenaikan harga TBS kelapa sawit ini mencerminkan tren naik yang telah terjadi dalam beberapa hari terakhir di industri perkebunan kelapa sawit. Dengan meningkatnya permintaan untuk produk ini, harga TBS di banyak tempat terus merangkak naik.
"Saat ini, beberapa PKS mengalami peningkatan harga TBS kelapa sawit. Hal ini terutama disebabkan oleh produksi yang menurun," kata Ansoni, Senin 29 April 2024.
Baca Juga: Cegah Permainan Harga TBS Kelapa Sawit, Petani Bengkulu Diminta Bermitra dengan PKS
Peningkatan harga ini juga memberikan dampak positif bagi petani kelapa sawit yang merupakan mitra PT Palma Mas Sejati. Dengan harga yang lebih tinggi, para petani dapat menghasilkan pendapatan yang lebih baik dan meningkatkan kesejahteraan mereka.
"Kami sangat senang melihat harga TBS kelapa sawit naik. Hal ini membantu petani untuk meningkatkan pendapatan dan memberikan manfaat langsung bagi kehidupan sehari-hari mereka," tambahnya.
Ia berjanji, akan terus memantau dengan cermat situasi ini dan berupaya untuk menjaga stabilitas harga serta kesejahteraan petani.
"Dalam menghadapi kenaikan harga TBS kelapa sawit, kami akan bekerja sama dengan semua pihak terkait untuk memastikan keberlangsungan industri kelapa sawit di daerah ini, serta melindungi kepentingan petani," katanya.
Baca Juga: Petani Sawit Desak Pemerintah Daerah Berikan Pelatihan untuk Tingkatkan Produksi
Meskipun demikian, prospek harga TBS kelapa sawit ke depannya masih menjadi tanda tanya besar. Banyak faktor yang dapat memengaruhinya, termasuk kondisi pasar global, permintaan domestik, dan faktor-faktor lainnya. Hal ini membuat para pelaku industri dan pemangku kepentingan harus tetap waspada dan siap menghadapi perubahan harga yang mungkin terjadi.







Komentar Via Facebook :