https://www.elaeis.co

Berita / Sumatera /

Harga TBS Hancur, Petani Sawit Minta Ampun

Harga TBS Hancur, Petani Sawit Minta Ampun

Sutan Hasayangan, petani sawit swadaya Desa Gondai, Kecamatan Langgam, Kabupaten Pelalawan. Foto: Ist.


Pangkalan Kerinci, elaeis.co - Ekonomi para petani swadaya di Pelalawan, Riau, makin morat marit akibat anjloknya harga tandan buah segar (TBS). Hasil panen sudah tak cukup untuk menutupi kebutuhan rumah tangga dan keperluan lainnya.

Sutan Hasayangan, petani sawit swadaya di Desa Gondai, Kecamatan Langgam, mengaku ingin menangis saat menjual hasil panen sawit.

"Harga TBS di sini hanya Rp 900 per kilogram. Cuma bisa mengelus dada, minta ampun dengan harga ini," katanya kepada elaeis.co, Sabtu (25/6).

"Rasanya petani sawit mau dibunuh perlahan-lahan kalau begini ceritanya. Bayangkan, saya punya kebun sawit 4 hektare, untuk menutupi kebutuhan rumah tangga saja sudah gak sanggup," tambahnya.

Menurutnya, petani justru rugi kalau harga TBS hanya Rp 900 per kilogram.

"Untuk biaya panen dan angkutnya saja tidak cukup. Tapi ketimbang sayang dan pendapatan lain pun gak ada, terpaksa kita kerjakan," tambahnya.

Petani lain di wilayah itu, kata dia, sebagian besar sudah tidak memanen sawitnya. TBS dibiarkan membusuk begitu saja di pohon.

"Harga membuat para petani kecewa. Petani membatalkan panen, buah yang sudah terlanjur dipanen dijual dengan harga murah pada pengepul. Yang paling geramnya, jika jelang lebaran harga pun selalu diturunkan sepihak. Ini jelas pemainan," ujarnya.

Dia dan petani sawit lainnya berharap kondisi harga sawit kembali pulih seperti tahun lalu. "Ekspor CPO juga semoga berjalan lancar yang pada akhirnya dapat mendorong harga beli TBS petani menjadi layak," katanya.

 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :