https://www.elaeis.co

Berita / Nusantara /

Harga Sawit Tinggi Justru Picu Krisis Pupuk

Harga Sawit Tinggi Justru Picu Krisis Pupuk

Ilustrasi-petani kelapa sawit. (Ist)


Jakarta, elaeis.co - Hingga saat ini petani masih keluhkan tingginya harga pupuk non subsidi. Malah ada kekhawatiran sejumlah pihak bahwa akan terjadi kondisi krisis pupuk beberapa waktu mendatang.

Menurut Ketua Umum APKASINDO Perjuangan, Alfian Arahman, krisis pupuk di Indonesia telah terjadi sejak awal 2022. Bahkan hingga saat ini, terutama petani kelapa sawit masih merasakan dampak krisis tersebut.

"Dari pengalaman kita, faktor yang cukup mempengaruhi krisis pupuk tadi adalah membaiknya harga kelapa sawit sejak awal tahun lalu. Dimana sebelum pemerintah menutup ekspor CPO, harga kelapa sawit mencapai Rp3.800/kg," kata Alfian kepada elaeis.co, Senin (21/11).

Saat harga bagus, lanjutnya, petani justru berlomba-lomba untuk melakukan perawatan. Bahkan mencoba untuk memaksimalkan. Misalnya yang biasanya satu batang pohon sawit hanya dipupuk sebanyak 1 kg, bisa menjadi 3 kg.

"Jadi, ketersediaan pupuk berkurang, baik produksi domestik maupun pupuk impor," jelasnya.

Kurangnya persediaan ini lantaran volume kebutuhan meningkat. Sementara produksi dalam negeri tidak ada penambahan.

Hingga saat ini, menurut Alfian pemerintah belum melakukan langkah-langkah konkret untuk meningkatkan produksi pupuk dalam negeri. Artinya produksi dalam negeri belum mengimbangi kebutuhan yang ada.

"Ini bisa jadi akibat bahan baku yang juga sulit di dapat lantaran harus impor dari luar negeri. Salah satu pemicunya yakni perang Rusia dan Ukraina. Sebab bahan baku yang dibutuhkan berasal dari Rusia," tuturnya.

Sementara, saat ini harga tandan buah sawit (TBS) sudah mulai membaik kembali. Artinya diperkirakan kebutuhan pupuk akan kembali meningkat jika petani memaksimalkan perawatan kebunnya.

"Pemerintah harus segera meningkatkan produksi pupuk dalam negeri. Seperti menambah pabrik produksi atau langkah lainnya," tandasnya.

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :