Berita / Komoditi /
Harga Sawit Tidak Wajar, Petani Musti Siaga
Buah kelapa sawit. Elaeis.co/Sany
Pekanbaru, elaeis.co - Harga sawit yang belakang terus melambung tinggi bahkan sudah menyentuh harga di atas Rp4000 per kilogram dinilai tak wajar. Karena itu petani kelapa sawit harus tetap waspada dan jangan terlena.
"Petani sawit mana yang tidak senang harga sawit tinggi. Tapi perlu juga hati-hati, baik itu dalam penggunaan uang dan sebagainya," kata Ketum DPP Aspekpir Indonesia, Setiyono saat berbincang bersama elaeis.co, Jumat (18/3/2022).
Setiyono menjelaskan kenaikan harga ini dampak dari harga Crude Palm Oil (CPO) yang juga masih tinggi di perdagangan internasional. Ini dipengaruhi oleh beberapa faktor.
Seperti berkurangnya pasokan minyak nabati selain kelapa sawit. Hingga CPO menjadi idola dalam perdagangan minya nabati. Contohnya dengan memanasnya perang antara Rusia dan Ukraina yang membuat produksi minyak bunga matahari tersendat. Sehingga beralih menggunakan minyak nabati dari kelapa sawit.
Kemudian juga faktor dalam negeri dimana produksi kelapa sawit cenderung menurun di masa musim trek. Ini terjadi hampir di seluruh Nusantara.
"Nah edukasi manajemen keuangan itu perlu dilakukan kepada petani agar siap dengan kemungkinan- kemungkinan yang terjadi," tuturnya.
Setiyono khawatir harga TBS tiba-tiba anjlok. Pasalnya kebijakan pemerintah yang mewajibkan perusahaan memasok CPO dalam negeri tidak lagi diharuskan.
"Kita khawatir jika petani tidak siap, dan anjlok seperti tahun 2008 yang harganya sampai Rp300/kg dulu maka perekonomian akan terganggu," paparnya.
Terlebih kata Setiyono perawatan kelapa sawit saat ini melonjak hingga dua kali lipat.
"Memang prediksi dari sejumlah pihak, harga ini masih akan stabil dalam kurun waktu yang cukup lama. Tapi tak ada salahnya untuk selalu waspada," tutupnya.







Komentar Via Facebook :