Aceh, Elaeis.co - Para petani kelapa sawit di Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh semakin bergairah dengan terus meroketnya harga tandan buah segar (TBS) sawit di daerah itu saat ini.

Para petani yang selama ini lesu dan membiarkan kebun sawitnya terlantar akibat harga TBS sawit merosot, kini meningkatkan perawatan.

"Kita berharap, harga seperti sekarang ini terus berlanjut. Sudah lama kita menjerit karena harga sawit murah. Ini lah waktunya kita bahagia (harga sawit mahal)," kata M Rozali menjawab Elaeis.co melalui telepon seluler, Kamis (16/12).

Warga Kecamatan Cot Girek, Kabupaten Aceh Utara ini mengatakan, di tingkat pabrik harga TBS sawit saat ini berkisaran Rp3.100-Rp3.200 per kilogramnya. Sementara ditingkat tengkulak berada dikisaran Rp2,7 ribu per kilogramnya.

"Kalau harga berondolan sawit, sampai Rp3,4 ribu per kilonya. Lebih tinggi dari pada TBS," ujar pria 37 tahun ini. 

Kendati harga TBS terus moncer, namun Rozali mengeluhkan harga pupuk kimia setahun belakangan ini juga naik. Untuk mensiasati agar tetap melakukan pemupukan, Rozali pun mengalihkan pupuk yang biasanya dipakai dari kimia ke organik.

"Hasilnya tetap bagus juga. Memang agak lambat reaksinya (pupuk organik). Tapi, daripada tidak dilakukan pemupukan, mending lah pakai organik. Kita berharap kepada pemerintah agar persoalan tingginya harga pupuk kimia saat ini bisa diatasi," pungkasnya.