Berita / Komoditi /
Harga Sawit di Sumsel Diprediksi Terus Meningkat
Fungsional Analis PSP Madya Disbun Sumsel, Rudi Arpian. Ist
Sumsel, elaeis.co - Dinas Perkebunan Sumetera Selatan (Sumsel) memprediksi bahwa harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di wilayah itu masih akan terus meningkat. Hal ini dampak potensi terus meningkatnya harga CPO di pasar dunia.
Fungsional Analis PSP Madya Disbun Sumsel, Rudi Arpian mengatakan harga CPO di pasar global merupakan salah satu patokan untuk menentukan harga TBS di dalam negeri. Tak terkecuali di Sumsel. Artinya jika CPO tinggi maka harga TBS juga akan ikut terdongkrak naik.
"Prediksi bulan Maret akan naik lagi, salah satu penyebabnya perang Rusia dan Ukraina karena konsumen mengganti pasokan bunga matahari dengan sawit. Akibatnya permintaan CPO makin meningkat," ujarnya kepada elaeis.co, Selasa (8/3/2022).
Ia menambahkan akibat memanasnya perang di dua Negera tersebut mambuat infrastruktur pelabuhan dan fasilitas ekspor lainnya di Ukraina rusak, sehingga menghambat ekspor mereka. Diketahui Laut Hitam menyumbang 60% dari produksi minyak bunga matahari dunia dan 76% dari ekspor di pasar dunia.
Disisi lain, Malaysia saat ini justru tampak lebih banyak mengambil keuntungan dari situasi geopolitik. Sebab, Indonesia masih disibukkan dengan minyak goreng yang langka.
Diinformasikan Rudi berdasarkan data PPHBun Dirjenbun harga TBS Sumsel sepanjang Februari 2022 berada di atas rata-rata nasional. Yakni Rp3.408,39/kg sementara rata-rata nasional hanya Rp3.262/kg.
Sedangkan harga tertinggi nasional masih diduduki oleh Provinsi Sumatera Barat yakni sebesar Rp3.733/kg. Sementara harga terendah yakni di wilayah Provinsi Papua Barat sebesar Rp2.756/kg.

Komentar Via Facebook :