https://www.elaeis.co

Berita / Nasional /

Harga Sawit dan Batu Bara Loyo, Nilai Ekspor September Anjlok

Harga Sawit dan Batu Bara Loyo, Nilai Ekspor September Anjlok

Bongkar muat peti kemas di pelabuhan. foto: DJBC


Jakarta, elaeis.co - Ekspor Indonesia sepanjang September 2023 anjlok. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekspor Indonesia pada September 2023 hanya mencapai US$20,76 miliar.

Artinya terjadi penurunan tajam sebesar 5,63% (mtm) dibanding ekspor Agustus 2023. Sementara jika dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya (yoy), ekspor mengalami penurunan sebesar 16,17%.

"Nilai ekspor Indonesia turun cukup dalam. Tren pelemahan September didorong oleh penurunan ekspor nonmigas," jelas Plt. Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti dalam konferensi pers, Senin (16/10).

Dia menjelaskan, batu bara, minyak kelapa sawit dan besi-baja memberikan share 32,86% terhadap nilai ekspor nonmigas pada September 2023. Nilai ekspor batu bara turun 2,19% (mtm) dan turun 47,04% (yoy). "Penurunan nilai ekspor batu bara disebabkan oleh penurunan harga. Sebab volume ekspor batu bara justru naik 2,76% (mtm)," paparnya.

Penurunan nilai ekspor juga terjadi pada komoditas kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) sebesar 23,35% (mtm) dan 23,54% (yoy). "Penurunan nilai ekspor CPO disebabkan oleh penurunan harga maupun volume ekspor. Volume ekspor CPO pada September turun 22,57% (mtm)," katanya.

Menurutnya, penurunan ini juga melanjutkan tren yang berlangsung sejak awal tahun mengikuti pelemahan harga komoditas global. "Ekspor nonmigas September 2023 mencapai US$19,35 miliar, turun 6,41% (mtm) dibanding Agustus 2023 dan turun 17,66 persen jika dibanding ekspor nonmigas September 2022," bebernya.

Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia Januari–September 2023 mencapai US$192,27 miliar atau turun 12,34 persen dibanding periode yang sama tahun 2022. Sementara ekspor nonmigas mencapai US$180,48 miliar atau turun 12,89 persen.

Penurunan terbesar ekspor nonmigas September 2023 terhadap Agustus 2023 terjadi pada komoditas lemak dan minyak hewani/nabati sebesar US$601,1 juta (20,54 persen), sedangkan peningkatan terbesar terjadi pada besi dan baja sebesar US$78,6 juta (3,51 persen).

Ekspor nonmigas September 2023 terbesar adalah ke Tiongkok yaitu US$5,17 miliar, disusul Amerika Serikat US$1,84 miliar dan India US$1,50 miliar, dengan kontribusi ketiganya mencapai 43,97 persen. Sementara ekspor ke ASEAN dan Uni Eropa (27 negara) masing-masing sebesar US$3,49 miliar dan US$1,33 miliar.

Menurut provinsi asal barang, ekspor Indonesia terbesar pada Januari–September 2023 berasal dari Jawa Barat dengan nilai US$27,64 miliar (14,37 persen), diikuti Kalimantan Timur US$21,16 miliar (11,01 persen) dan Jawa Timur US$16,21 miliar (8,43 persen).
 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :