Bengkulu, elaeis.co - Tim Penetapan Harga Tandan Buah Segar (TBS) Produksi Pekebun Provinsi Bengkulu menetapkan harga TBS kelapa sawit di tingkat pabrik di Bengkulu sebesar Rp 2.022,25/kg. Penetapan harga tersebut dilakukan berdasarkan harga rata-rata minyak sawit atau CPO periode 16 Januari 2023 sebesar Rp 11.475,96/kg dan harga rata-rata minyak inti atau palm kernel sebesar Rp 5.541,25/kg.

Kepala Bidang Perkebunan Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Bengkulu, Bickman Panggarbesy MH mengatakan, harga TBS terbaru ini sedikit lebih rendah dibandingkan periode 15 Desember 2022.

"Hal ini disebabkan terjadinya penurunan harga CPO dalam beberapa hari terakhir, dari Rp 11.591/kg menjadi Rp 11.475,96/kg," kata Bickman, kemarin.

Menurutnya, walaupun harga resmi mengalami sedikit penurunan, namun harga TBS di tingkat pabrik kelapa sawit (PKS) saat ini rata-rata telah mencapai Rp 2.300/kg.

"Ini artinya banyak PKS di Bengkulu berani membeli TBS di atas harga yang telah ditetapkan oleh tim penetapan harga," tukasnya.

Sementara itu, Ketua DPW Apkasindo Bengkulu, A Jakfar, menilai harga TBS terbaru itu masih rendah.
"Harusnya harga TBS sawit di Bengkulu periode ini mencapai Rp 2.500/kg, ini malah turun," kritiknya.

Menurutnya, ada komponen harga yang tidak dimasukkan dalam perhitungan dan penetapan harga TBS, salah satunya cangkang kelapa sawit. Jika harga cangkang kelapa sawit dimasukkan, maka harga TBS kelapa sawit bisa naik hingga Rp 2.500/kg.

"Dalam rapat penetapan harga sudah kami tanyakan kenapa cangkang kelapa sawit belum dimasukkan dalam perhitungan, padahal itu bisa menaikkan harga TBS," ungkapnya.

Soal harga TBS di pabrik yang lebih tinggi dari harga resmi, dia justru meminta petani berhati-hati.

"Itu trik saja, supaya petani jual ke PKS itu. Padahal timbangan dimainkan. Coba bandingkan timbangan PKS yang membeli mahal dan yang membeli TBS sesuai harga resmi, pasti berbeda. Yang membeli mahal pasti besar potongannya," tandasnya.