Berita / Sumatera /
Harga Migor Sudah Stabil, tapi Harga TBS Belum Naik Signifikan
Hasil panen petani sawit di Mukomuko dijemput pengepul. Foto: MC Mukomuko
Bengkulu, elaeis.co - Meskipun saat ini harga minyak goreng (migor) di Bengkulu telah stabil di kisaran Rp 14 ribu per kilogram untuk curah dan Rp 20 ribu per kilogram untuk kemasan premium, namun tidak serta merta mengembalikan harga TBS kelapa sawit langsung menyentuh level Rp 3 ribu per kilogram. Rata-rata harga TBS kelapa sawit di tingkat pabrik di Bengkulu saat ini masih berkisar antara Rp 2 ribu hingga Rp 2,3 ribu per kilogram.
Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Bengkulu, Ricky Gunarwan mengatakan, penyebab harga TBS kelapa sawit tidak naik signifikan dalam beberapa bulan terakhir disebabkan permintaan CPO belum begitu tinggi dari luar negeri. Jika permintaan CPO tinggi, maka harga TBS kelapa sawit juga akan ikut tinggi.
"Meski begitu, ada kecenderungan terus naik perlahan-lahan," kata Ricky, kemarin.
Ricky mengaku, harga TBS kelapa sawit tidak selalu berkolerasi dengan harga migor. Bahkan ketika harga migor tinggi, harga TBS kelapa sawit malah anjlok gara-gara larangan ekspor CPO pada pertengahan tahun 2022 lalu. Hal tersebut membuktikan bahwa harga TBS tidak selalu berpatokan dengan harga migor.
"Jadi meskipun harga migor stabil, tidak serta merta membuat harga TBS kelapa sawit jadi naik," ujarnya.
Lain halnya jika serapan CPO untuk produksi migor di dalam negeri meningkat, maka kemungkinan akan menyebabkan harga TBS ikut naik meskipun kenaikannya tidak lebih besar dari peningkatan harga CPO.
"Jadi penentu utama harga TBS itu adalah CPO. Kalau CPO tinggi, maka TBS juga akan tinggi, tapi tidak lebih tinggi dari CPO," ujarnya.
Ia mengaku, harga TBS itu bisa tinggi pada momen-momen tertentu seperti mendekati libur hari raya lebaran. Sebab pada momen tersebut, banyak pabrik akan berhenti beroperasi sehingga mereka membeli TBS kelapa sawit dalam jumlah besar. Pada momen ini, harga TBS kelapa sawit biasanya dibeli dengan nilai yang tidak wajar atau lebih tinggi dibandingkan hari biasanya.
"Kalau mau lebaran, pasti pabrik memborong TBS, karena mereka mau libur," tutupnya.







Komentar Via Facebook :