https://www.elaeis.co

Berita / Sumatera /

Harga Migor Masih Tinggi, Padahal Sudah Operasi Pasar

Harga Migor Masih Tinggi, Padahal Sudah Operasi Pasar

Ilustrasi operasi pasar minyak goreng. Foto: Edi Yusuf/Republika


Medan, Elaeis.co - Operasi pasar yang dilakukan pemerintah di Medan selama libur Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 ternyata belum mampu mengatasi gejolak harga minyak goreng (migor) kemasan. Harga migor kemasan di sejumlah pasar tradisional hanya beberapa saat saja terkontrol, setelah itu naik lagi.

“Saat menjelang libur akhir tahun, pas tanggal 30-31 Desember 2021, harga migor kemasan di sejumlah pasar tradisional Rp 19.400/liter. Pada tanggal 3-4 Januari 2022 harga migor kemasan sederhana turun jadi Rp 19.200/liter,” kata Gunawan Benjamin, pengamat ekonomi yang juga anggota Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHS) Bank Indonesia Wilayah Sumut, kepada Elaeis.co, Jumat (7/1/2022) sore.

Berselang sehari kemudian, migor naik lagi menjadi Rp 19.250/liter. “Dan tanggal 6-7 Januari ini harga migor kemasan sederhana melejit jadi Rp 19.550/liter,” paparnya.

PIHS melakukan pemantauan harga sembako, termasuk migor, di lima pasar tradisional besar di Medan, yakni di Pasar Sentral, Aksara, Sukaramai, Petisah, dan Pulo Brayan.

Sama seperti 10 orang anggota PIHS yang khusus memantau harga sembako, Gunawan juga mengaku bingung mengapa harga migor kemasan sulit turun.

“Padahal harga migor curah segitu-gitu saja, sekitar Rp 18.000 atau Rp 19.000/liter. Bingung kami kenapa harga migor kemasan bisa begini,” ujarnya.

Gunawan menduga turunnya harga migor pada 3-4 Januari dipengaruhi oleh penurunan sesaat harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO).

Di akhir Desember 2021, kata dia, harga CPO sempat menyentuh MYR 4.285 per ton. Sedangkan saat ini harga CPO menyentuh MYR 5.000 per ton.

“Lagi-lagi, saya pikir, sulit berharap harga migor bisa mengalami penurunan seperti sebelumnya,” tegasnya. 


 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :