https://www.elaeis.co

Berita / Nusantara /

Harga Kelapa Sawit Berpotensi Terkoreksi Tahun Depan

Harga Kelapa Sawit Berpotensi Terkoreksi Tahun Depan

Kepala BPS Provinsi Bengkulu, Win Rizal.. foto.: sangun


Bengkulu, elaeis.co - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu menyebutkan bahwa harga kelapa sawit pada tahun 2023 berpotensi terkoreksi akibat kondisi perekonomian global.

Kepala BPS Provinsi Bengkulu, Win Rizal mengatakan, kemungkinan akan terjadi penurunan harga minyak sawit tahun depan lantaran adanya potensi resesi. Di saat yang sama, produksi minyak kelapa sawit akan mengalami tren penurunan karena perluasan lahan maupun produktivitas berjalan stagnan. 

"Kami memprediksi produksi dan konsumsi minyak sawit akan terkoreksi tahun depan. Akibat adanya potensi resesi ekonomi global, penurunan harga juga tak terhindarkan," kata Win, kemarin.

Meski begitu, Ia tidak bisa memastikan berapa proyeksi penurunan harga minyak sawit yang akan terjadi di tahun 2023. Tapi menurutnya, produksi industri kelapa sawit saat ini sedang dalam tren penurunan, sedangkan dari sisi permintaan terjadi pergeseran konsumsi dari ekspor ke konsumsi domestik. Hal ini terkait dengan adanya mandatori biodiesel. 

"Pada tahun 2021 produksi minyak sawit sebesar 51,6 juta ton, diantaranya crude pall oil (CPO) 46,9 juta ton dan palm kernel oil (PKO) sebesar 4,4 juta ton. Tahun ini hingga Agustus atau semester I produksi secara keseluruhan akan sedikit turun menjadi 51,3 juta ton," tuturnya.

Menurutnya, penurunan tersebut akan ikut memberikan dampak pada Bengkulu juga ke depannya. "Resesi itu kaitannya dengan ekspor impor. Nah, Bengkulu masih melakukan ekspor, kemungkinan ikut terdampak juga," ujarnya.

Oleh sebab itu, ia meminta agar pemerintah merealisasikan rencana produksi massal biofuel B40 tahun depan. Langkah itu dinilai tepat mengingat lemahnya permintaan dunia terhadap minyak sawit. 

"Rencana pemerintah untuk meningkatkan biofuel B30 ke B40 harus dicermati dengan seksama untuk memastikan bahwa kebijakan ini akan menghasilkan manfaat net social yang optimal," tutupnya.
 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :