Berita / Sumatera /
Harga Jual Lebih Tinggi, Warga Desa di Rejang Lebong Pilih Tanam Jeruk Gerga Ketimbang Sawit
Kepala Desa Suku Menanti, Jumari.
Bengkulu, elaeis.co - Warga Desa IV Suku Menanti di Kecamatan Sindang Dataran, Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu lebih memilih menanam jeruk gerga dibandingkan kelapa sawit. Sebab harga jual jeruk lebih tinggi dibandingkan Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit.
Menurut Kepala Desa, Jumari, mayoritas warga di desanya memiliki minat yang tinggi terhadap budidaya buah-buahan, terutama jeruk dan apel. Hal ini terlihat dari minimnya minat warga dalam menanam kelapa sawit.
"Tidak ada yang tertarik menanam kelapa sawit. Sebab harga 1 kilogram jeruk saja mencapai Rp 15 ribu. Sementara kelapa sawit hanya Rp 2.200 per kilogram," ungkap Jumari, Kamis 22 Februari 2024.
Salah satu faktor yang menjadi alasan utama warga Desa IV Suku Menanti lebih memilih menanam jeruk gerga adalah karena harga yang tinggi. Dibandingkan dengan kelapa sawit, harga jeruk gerga jauh lebih menguntungkan.
"Hal itulah yang membuat para petani di desa ini lebih memilih untuk fokus pada budidaya jeruk gerga dibandingkan kelapa sawit," ujar Jumari.
Menurut Jumari, jeruk gerga memiliki nilai jual yang tinggi, terutama di pasaran lokal. Hal ini membuatnya menjadi pilihan yang menarik bagi para petani yang ingin memperoleh penghasilan yang lebih baik. Selain itu, jeruk gerga juga memiliki permintaan yang stabil dan tinggi di pasaran, sehingga memberikan jaminan keberlanjutan bagi para petani.
"Kalau sawit harganya naik turun, sementara harga jeruk gerga selalu stabil dan tinggi," imbuh Jumari.
Melihat potensi yang bagus dari jeruk gerga, Pemerintah Desa IV Suku Menanti memberikan dukungan dalam pengembangan pertanian, termasuk budidaya jeruk gerga. Mereka menyediakan bantuan teknis dan penyuluhan kepada para petani untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil pertanian.
"Kami menyediakan bantuan teknis dan penyuluhan kepada para petani untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas jeruk gerga," kata Jumari.
Menurut Jumari, dengan minat yang tinggi dari warga Desa IV Suku Menanti dalam budidaya jeruk gerga, diharapkan dapat tercipta masa depan pertanian yang lebih berkembang dan berkelanjutan. Hal ini tidak hanya akan memberikan manfaat ekonomi bagi para petani, tetapi juga akan meningkatkan kesejahteraan dan ketahanan pangan di tingkat lokal.
"Kami berharap Desa IV Suku Menanti dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam memanfaatkan potensi lokal dalam pengembangan pertanian yang berkelanjutan dan menguntungkan secara ekonomi," pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Bengkulu, M Rizon mengatakan, setiap daerah di Bengkulu memiliki komoditas unggulan berbeda-beda. Salah satunya Desa Suku Menanti, dimana petani di daerah ini lebih tertarik menanam jeruk gerga.
"Kita harus hargai itu, sebab tidak semua petani itu suka kelapa sawit, kalau ada komoditas lain kan itu bagus juga untuk perekonomian kita," pungkasnya.







Komentar Via Facebook :