Berita / Pasar /
Harga CPO Pulih, Investor Bisa Bernapas, Ini Analisisnya
Ilustrasi - dok.elaeis
Jakarta, elaeis.co – Harga minyak sawit mentah atau Crude Palm Oil (CPO) menunjukkan pemulihan setelah beberapa hari sebelumnya mengalami penurunan.
Pada perdagangan Rabu (15/10), kontrak CPO untuk pengiriman Januari 2026 di Bursa Malaysia ditutup di MYR 4.474/ton, meningkat 0,29% dibandingkan penutupan hari sebelumnya.
Pemulihan ini menjadi kabar baik bagi investor dan pelaku industri sawit. Kenaikan harga terjadi setelah periode koreksi tiga hari berturut-turut, di mana harga sebelumnya sempat melemah 2,91%. Meskipun ada penurunan mingguan sebesar 1,58%, tren harga CPO menunjukkan tanda positif yang berpotensi memberikan peluang bagi pelaku pasar.
Salah satu faktor pendorong pemulihan harga adalah ekspektasi meningkatnya permintaan ekspor CPO. Beberapa perusahaan kargo memperkirakan ekspor minyak sawit Malaysia pada periode 1–15 Oktober mengalami kenaikan antara 12,3% hingga 16,2% dibandingkan periode yang sama pada bulan sebelumnya. Lonjakan permintaan ini menunjukkan bahwa pasar global tetap aktif dan memerlukan pasokan CPO yang stabil.
Pergerakan nilai tukar juga mendukung tren positif harga CPO. Mata uang ringgit Malaysia melemah 0,02% terhadap dolar AS, sehingga kontrak CPO menjadi lebih menarik bagi investor yang menggunakan mata uang lain. Kondisi ini membuat investasi di CPO semakin menguntungkan dan meningkatkan minat beli di pasar internasional.
Dari sisi analisis teknikal, CPO berada dalam zona bullish pada grafik harian. Relative Strength Index (RSI) tercatat di angka 53, menandakan kekuatan tren yang sedang meningkat. Indikator Stochastic RSI di angka 36 menunjukkan potensi pergerakan positif untuk beberapa waktu ke depan.
Untuk perdagangan hari ini, level pivot point di MYR 4.480/ton menjadi acuan. Jika harga melewati titik ini, potensi penguatan harga menuju resisten di MYR 4.522/ton dapat terjadi. Sementara support terdekat berada di MYR 4.446/ton, yang dapat dijadikan acuan bagi investor dalam mengamati fluktuasi harga.
Dengan momentum pemulihan yang terjadi, CPO kembali menjadi komoditas menarik bagi investor dan pelaku industri. Kombinasi permintaan ekspor yang meningkat dan nilai tukar ringgit yang mendukung memberikan peluang untuk stabilitas harga. Kondisi ini juga memperkuat posisi CPO sebagai aset penting di pasar global.







Komentar Via Facebook :