Berita / Bisnis /
Harga CPO Meroket, ini Saham Emiten Sawit yang Diburu Investor
Ilustrasi pasar saham (Int.)
Medan, Elaeis.co - Harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) terus naik baik di pasar global maupun dalam negeri. Banyak faktor penyebabnya, diantaranya kebijakan India yang menurunkan tarif bea masuk atas seluruh minyak nabati. Kebijakan dalam negeri Indonesia, terutama mandatori biodiesel yang menyerap banyak CPO, juga ikut mempengaruhi.
Para pengusaha tentu saja panen besar dari kenaikan harga CPO. Bahkan industri sawit nasional yang melantai di bursa saham dapat dua keuntungan sekaligus. Yakni untung langsung dari penjualan CPO di pasar global dan lokal, ditambah lagi harga sahamnya naik di bursa efek.
Onesri Sitanggang, analis saham dari Indo Premiere Sekuritas (IPOT) cabang Medan, kepada Elaeis.co, Selasa (5/10/2021), menyebutkan harga CPO yang solid di kuartal ketiga tahun 2021 (Q321) akan menjadi berkah bagi kinerja keuangan emiten perkebunan.
“Berdasarkan pengecekan dengan pedagang di Belawan, kami memproyeksikan ada kenaikan harga jual rata-rata sebesar lebih dari 15% QoQ atau 38% yoy di Q321. Atau, rata-rata harga CPO Rp 12.200/kg,” kata Onesri.
QoQ yang dimaksud Onesri adalah quartal on quartal atau perbandingan harga kuartal saat ini dengan kuartal sebelumnya. Sementara YoY adalah perbandingan harga di bulan ini dengan bulan yang sama di tahun sebelumnya.
Lalu, kata Onesri, faktor lain yang membuat emiten sawit makin harum di mata investor adalah semakin menyempitnya perbedaan harga CPO antara pasar domestik dan internasional pada level 18% di tengah pengurangan pajak ekspor progresif pada bulan Juli 2021.
Situasi ini tak urung membuat sejumlah emiten saham sawit balapan satu sama lain. Bahkan ada dua emiten yang harga sahamnya mengalami over weight atau harga sahamnya sama atau melebihi sekumpulan saham emiten sawit lainnya.
Kedua emiten itu yakni Astra Agro Lestari dengan kode AALI dan London Sumatera dengan kode LISP. Hal ini terjadi karena dua emiten ini diburu investor saham.
“Pertahankan rekomendasi over weight dengan AALI dan LISP sebagai pilihan utama kami,” kata Onesri.







Komentar Via Facebook :