Berita / Internasional /
Harga CPO Masih Dibayangi Tekan Indonesia
Ilustrasi-petani kelapa sawit. (Dok. Elaeis)
Jakarta, elaeis.co - Merujuk dari laporan analis perkebunan Affin Hwang Investment Bank, Nadia Aquidah, harga minyak sawit mentah (CPO) sempat turun 55%-60% pada Maret 2022. Namun pada Oktober, harga sudah mulai membaik dikisaran 3.300-3.700 Ringgit Malaysia.
“Tekanan harga itu disebabkan karena stok CPO di Indonesia dan Malaysia tinggi. Belum lagi, pasokan ekspor produk minyak sawit di Indonesia juga meningkat tajam saat itu," kata Nadia dikutip elaeis.co dari The Star, Senin (22/11).
Berkaca dari pengalaman itu, Nadia mengaku pihaknya akan berhati-hati terhadap prospek ekonomi pada paruh kedua tahun ini. Belum lagi, inflasi dan konflik Ukraina-Rusia juga masih terus terjadi.
“Ada banyak ketidakpastian dan ini menjadi faktor penentu harga CPO yang harus diwaspadai. Termasuk kemajuan panen global dan hasil aktual yang dicapai untuk semua minyak nabati utama," ujarnya.
Nah, gara-gara itu pula, jumlah pasti yang ditampung oleh negara pengimpor utama CPO seperti China dan India masih belum ada kepastian.
"Perkembangan cuaca, serta produksi dan pergerakan stok CPO Malaysia-Indonesia membikin kedua negara itu berpikir," ujarnya.
Kendati begitu, Affin Hwang Investment Bank memprediksi harga CPO hingga akhir 2022 masih diangka 4.900 Ringgit Malaysia per ton, dan 2023 sekitar 3.100-3.200 Ringgit Malaysia per ton.







Komentar Via Facebook :