Berita / Internasional /
Harga CPO Ambruk Lagi
 
                Ilustrasi-Elaeis
Jakarta, elaeis.co - Harga kontrak minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) di Bursa Malaysia Derivatives turun lagi pada penutupan perdagangan Jumat (6/1). Hal ini terjadi diperkirakan akibat lemahnya harga minyak kedelai.
Berdasarkan data Bursa Malaysia Derivatives pada penutupan Jumat kemarin, kontrak berjangka CPO untuk pengisian Januari 2023 melemah 99 Ringgit menjadi 3.981 Ringgit Malaysia per ton.
Kontrak pengiriman Februari 2023 turun 45 Ringgit menjadi 4.038 Ringgit Malaysia per ton, Maret 2023 turun 38 Ringgit menjadi 4.052 Ringgit Malaysia per ton, dan April 2023 turun 32 Ringgit menjadi 4.049 Ringgit Malaysia per ton.
Begitu juga Mei-Juni 2023, turun 27 Ringgit menjadi 4.040-4.012 Ringgit Malaysia per ton.
Kepala Riset Komoditas Sunvin Group yang berbasis di Mumbai, Anilkumar Bagani mengatakan, lemahnya sesi perdagangan di Dalian Commodity Exchange selama jam perdagangan Asia juga ikut mendorong turunnya harga CPO.
Sebab, tidak banyak aktivitas yang terlihat di sisi penjual saat itu, meski CPO berjangka turun tajam selama dua hari terakhir karena margin penyulingan negatif di Malaysia dan Indonesia.
“Itu juga menjadi alasan pengusaha Indonesia menawarkan CPO dengan diskon sekitar USD30-USD40 per ton," kata Anilkumar dilansir dari thestar.com, Sabtu (7/1).
Dia juga mengatakan, ekspor minyak sawit Malaysia hanya 71.100 ton pada periode 1-5 Januari atau turun 68 persen dibanding periode yang sama tahun 2022.
Sementara, pedagang minyak sawit David Ng mengatakan, harga CPO berjangka berakhir lebih rendah karena kekhawatiran atas lemahnya permintaan dan meningkatnya kasus Covid-19 di China.
“Kami menemukan support pada 4,000 Ringgit Malaysia per ton, dan resistance 4,400 Ringgit Malaysia per ton,” kata David.
 







Komentar Via Facebook :