https://www.elaeis.co

Berita / Nusantara /

Harapan Petani Sawit di HUT RI ke-80: Pupuk Terjangkau, Harga TBS Stabil

Harapan Petani Sawit di HUT RI ke-80: Pupuk Terjangkau, Harga TBS Stabil

Petani memanen sawit dengan menerapkan standar dan prinsip RSPO. foto: ist.


Jakarta, elaeis.co – Semangat kemerdekaan yang ke-80 menjadi momentum bagi petani sawit swadaya untuk menyuarakan aspirasi. Melalui unggahan Instagram @solidaridad.indo, mereka menegaskan bahwa kesejahteraan petani hanya bisa terwujud bila dua hal utama mendapat perhatian pemerintah: pupuk terjangkau dan harga tandan buah segar (TBS) yang stabil.

Suara itu datang dari berbagai penjuru negeri. H. Sariady, petani sawit dari Desa Sekurau, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur, menyebutkan bahwa pupuk organik memang bermanfaat, tetapi tidak bisa sepenuhnya menggantikan pupuk kimia.

“Kami mohon kepada pemerintah agar pupuk kimia dipermudah aksesnya. Kalau bisa harganya jangan terlalu tinggi supaya terjangkau oleh para petani sawit semua,” ungkapnya dalam unggahan tersebut dikutip Senin (18/8).

Dari Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, Mathius Yudi menambahkan pentingnya menjaga harga TBS agar tidak anjlok.

“Harapan saya sebagai petani, harga TBS kalau bisa ditingkatkan. Pemerintah harus benar-benar memperhatikan petani agar petani Indonesia semakin sejahtera,” katanya.

Nada serupa disuarakan oleh Silvanus Adil, sesama petani swadaya dari Desa Penyalimau Jaya, yang berharap pemerintah bisa menekan harga pupuk agar tidak membebani petani kecil.

Sementara itu, anggota KUPS Sampoli Desa Kamal, Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku, juga menitipkan pesan agar petani sawit di wilayah kepulauan tidak dilupakan. Mereka menginginkan adanya dukungan nyata berupa subsidi pupuk dan akses pasar yang lebih luas.

Menanggapi aspirasi itu, Diana Sa’adah, Head of PMEL Solidaridad Indonesia, menegaskan komitmen Solidaridad untuk terus mendampingi petani.

“Solidaridad bersama petani menjaga keberlanjutan. Harapan kami, di usia ke-80 tahun Republik ini, petani sawit Indonesia bisa semakin maju dan sejahtera, serta mendapat perhatian penuh dari pemerintah,” ujarnya.

Suara-suara tersebut menggambarkan denyut harapan dari desa-desa penghasil sawit. Kemerdekaan bagi petani bukan sekadar simbol, melainkan wujud nyata ketika pupuk bisa dibeli dengan harga terjangkau dan hasil panen TBS dihargai dengan layak. Dengan begitu, petani sawit swadaya bisa berdiri tegak, merdeka dari beban biaya, sekaligus ikut menjaga keberlanjutan sawit Indonesia.

“Jangan ke pasar beli bunga melati, harumnya semangat menyegarkan hati. Bersama petani menjaga bumi lestari, harapan Solidaridad untuk negeri,” demikian pantun yang menutup pesan Solidaridad di Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI ke-80.

 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :