Berita / Sumatera /

Harapan Petani Sawit Aceh Utara Dikabulkan

Harapan Petani Sawit Aceh Utara Dikabulkan

Komisaris Utama Bahruny Group, Joefly J. Bahroeny (tengah) menggandeng Ketua Umum DPP Apkasindo, Gulat Medali Emas Manurung (tiga dari kiri). foto: ist


Aceh, elaeis.co - Sebagai salah satu provinsi penghasil kelapa sawit yang cukup besar di Indonesia, Aceh masih sangat membutuhkan pabrik kelapa sawit (PKS) untuk mengolah tandan buah segar (TBS) menjadi crude palm oil (CPO).

Bahruny Group pun telah mendirikan pabrik kelapa sawit melalui anak perusahaannya, PT Satya Agung di wilayah Kabupaten Aceh Utara, Aceh.Sekjen GAPKI, Eddy Martono (5 dari kanan) berfoto bersama Komisaris Utama Bahruny Group, Joefly J. Bahroeny (tengah). foto: ist

Pabrik berkapasitas olah 30 ton per jam yang dapat ditingkatkan menjadi 45 ton TBS per jam itu pun sudah diresmikan, Rabu (16/11).

Menteri ATR/BPN, Marsekal TNI (Purn) Hadi Tjahjanto juga turut hadir secara langsung pada acara peresmian PKS ini. Tidak hanya Hadi, Ketua Umum APKASINDO Dr. Gulat ME Manurung dan Pj Gubernur Aceh Mayjen (Purn) Achmad Marzuki juga hadir pada peresmian pabrik yang terletak di Desa Uram Jalan, Kecamatan Geureudong Pasee, Kabupaten Aceh Utara tersebut.

Komisaris Utama Bahruny Group, Joefly J. Bahroeny berharap kehadiran pabrik ini dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat terutama petani sawit sebagai bagian dari upaya mempermudah penyerapan buah sawit petani plasma maupun petani swadaya.

“Dengan kehadiran PKS PT Satya Agung, kami ingin membantu pemerintah setempat dan pusat untuk memberdayakan perekonomian masyarakat khususnya petani sawit,” kata Joefly, Rabu (16/11).

Sebetulnya, selain peresmian PKS PT Satya Agung, Menteri ATR/BPN juga sekaligus menyaksikan peresmian Masjid H.M Joesoef Bahroeny yang juga diresmikan oleh Pj Gubernur Aceh pada rangkaian acara tersebut.

Selain itu, agenda utama Menteri ATR/BPN adalah melakukan penyerahan sertifikat kepada petani sawit mitra plasma Bahruny Group melalui Koperasi Mentari dan Koperasi Harta Bumou Mbang seluas kurang lebih 2000 hektare untuk 1000 petani plasma.

Ketua Umum APKASINDO Dr. Gulat ME Manurung menyambut peresmian pabrik ini dengan antusias dan penuh syukur.

“Saya bersyukur dengan pendirian PKS PT Satya Agung ini. Kebetulan kebun anggota APKASINDO sangat banyak di radius PKS ini. Dan atas undangan PT Satya Agung, saya sangat senang bisa hadir disini dalam peresmian PKS dan acara penyerahan sertifikat kepada petani sawit mitra plasma Bahruny Group,” ujar Gulat.

 

Gulat menceritakan bahwa kehadiran Menteri ATR/BPN juga menambah semangatnya untuk secepatnya tiba dilokasi acara. Gulat berharap Menteri juga bisa sekaligus melihat kondisi eksisting di lapangan, betapa berartinya sawit bagi ekonomi masyarakat setempat dan tentu Indonesia yang sudah menerima manfaat melalui kuatnya ekonomi nasional dapat melalui terpaan berbagai isu dan goncangan dunia.

“Walau perjalanan cukup jauh untuk tiba di lokasi, sampai 3 kali ganti pesawat, tapi saya sangat semangat karena PKS ini nyata membantu masyarakat sekitarnya,” lanjut Gulat.

Kegiatan ini juga diharapkan menjadi referensi bagi korporasi sawit lainnya agar benar-benar bersinergi dengan petani sawit seperti yang dilakukan oleh PT Satya Agung. “Membuka kran TBS kepada petani swadaya dengan harga yang setara adalah kata kuncinya,” tegas Gulat.

Sebagai Doktor Lingkungan, Gulat menekankan bahwa empat dimensi keberlanjutan sawit, yakni ekologi, sosial, lingkungan dan hukum harus saling sejalan. Tidak bisa hanya membicarakan aspek lingkungan dan hukum sementara masyarakat sekitar malah banyak yang miskin ditengah-tengah kekayaan sumber daya alamnya.

Gulat juga menyampaikan bahwa mustahil suatu perusahaan dapat berjalan langgeng, apabila kehadiran perusahaan tersebut tidak memberikan manfaat untuk masyarakat sekitar.

“DPP APKASINDO mengucapkan selamat kepada petani sawit Aceh Utara dan Lhokseumawe atas kehadiran PKS PT Satya Agung. Apresiasi dan terima kasih kepada Bang Joefly J. Bahroeny, yang sudah menempatkan petani sawit sebagai mitra strategis dan berkelanjutan," pungkasnya.

Komentar Via Facebook :