https://www.elaeis.co

Berita / Nasional /

Guntur Tak Pernah Nyesal Jadi Petani Sawit

Guntur Tak Pernah Nyesal Jadi Petani Sawit

Guntur saat memanen tanaman sawitnya. Foto: Rasfina


Kaltim, elaeis.co - Mungkin, orang beranggapan pria 47 tahun ini menyesal karena memilih berhenti bekerja sebagai karyawan di PT Gos Kargo Samarinda, banting setir menjadi petani kelapa sawit.

Sebab, gaji yang diperoleh Guntur setiap bulannya kala itu mencapai Rp30 jutaan per bulannya. Namun, demi tantangan baru agar menjadi mandiri dan memiliki aset sendiri, Guntur mengundurkan diri dari perusahaan pada 2009 lalu.

"Saya resign karena ingin mandiri dan memiliki aset sendiri," kata Guntur saat bincang-bincang dengan elaeis.co, Rabu (19/4).

Bermodalkan lahan seluas 2 hektare, ayah tiga anak ini pun memberanikan diri untuk menanam kelapa sawit pada 2010 lalu. "Awalnya saya ingin tanam padi. Tapi tak berani. Nah, akhirnya, pikir-pikir tanam sawit saja di lahan sekapling itu," ujar warga Manunggal Jaya, Kecamatan Kutai Timur, Kalimantan Timur tersebut. 

Guntur pun sangat telaten merawat tanaman sawit. Agar kondisi sawit terjaga, suami dari Auliah Eka Pertiwi ini mengaku hanya menggunakan obat merk Supremo dan Gramason.

Walau kebun hanya 2 hektare, Guntur mengaku merawat tanaman sesuai dengan prosedur dari Dinas Perkebunan Misalnya dalam satu batang sawit, dia menghabiskan setidaknya 2 kilogram pupuk. 

"Saya mengikuti Standar Operasional Prosedur (SOP) dari Dinas Perkebunan. Dulu, pupuk yang saya gunakan untuk Tanaman menghasilkan (TM 1) dan Tanaman menghasilkan (TM 2 ), jenis Ponska non subsidi," ujarnya. 

Namun, seiring waktu karena ketersediaan pupuk minim, Guntur memakai pupuk Tunggal itu jenis Orea, SP 36 dan Kaseel.

“Hasilnya mulai meningkat sejak saya menggunakan pupuk non subsidi. Rata-rata per 20 hari, bisa menghasilkan TBS tidak kurang dari 5 ton. Kalau diduitkan sekitar Rp15 juta-an. Dari hasil sawit ini lah saya bisa sekolahkan anak dan beli mobil,," jelasnya. 

Yang membikin Guntur kadang pening lantaran harga TBS sawit yang tidak menentu. Untuk mensiasati kekurangan duit hasil panen, Guntur juga menanam aren dan kelapa kopyor diselingan tanaman sawit.

"Tanaman itu sebagai pagar, dan juga sebagai persiapan, kalau nanti sawit direplanting, tetap ada duit masuk," kata dia.

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :