Berita / Nusantara /
Gulma Hambat Produktivitas Sawit, Begini Cara Mengatasinya
Gulma di perkebunan kelapa sawit. Foto: pkt-group.com
Bengkulu, elaeis.co - Gulma merupakan tanaman pengganggu yang bisa menurunkan produksi Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit.
Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Provinsi Bengkulu, Bando Amin mengatakan, gulma merupakan salah satu kendala dalam peningkatan produksi dan produktivitas tanaman kelapa sawit. Kehadiran gulma di perkebunan kelapa sawit dapat mengakibatkan penurunan kuantitas dan kualitas TBS. Gangguan terhadap pertumbuhan tanaman akibat peningkatan serangan hama dan penyakit akan meningkatkan biaya usaha tani.
"Mungkin kebanyakan orang berpikir gulma tidak mengganggu tanaman kelapa sawit, padahal itu sangat mengganggu dan bisa menurunkan kuantitas dan kualitas produksi TBS kelapa sawit," katanya, kemarin.
Menurutnya, setidaknya ada 4 jenis gulma di perkebunan kelapa sawit yang dapat menganggu pohon sawit. Yakni pakis, gulma berdaun lebar, gulma berkayu, gulma berdaun sempit.
"Gulma pakis bisa menurunkan produksi TBS sebesar 20 persen. Makanya kami minta petani memberantas gulma-gulma tersebut, jangan sampai tumbuh subur di pohon dan sekitar pohon sawit," ucapnya.
Salah satu cara yang bisa dilakukan petani sawit untuk memberantas gulma yakni dengan bantuan pestisida. Hanya saja, penggunaan pestisida juga berdampak pada kesehatan manusia, pencemaran lingkungan, dan residu pada produk yang dipanen.
"Yang alami, disarankan membasmi gulma dengan cara membersihkan piringan secara manual. Walaupun memakan waktu, tapi ini lebih baik ketimbang menggunakan pestisida," tuturnya.
Piringan merupakan areal perakaran dan tempat menaburkan pupuk. Pengendalian gulma dengan cara merawat piringan bertujuan untuk mengurangi kompetisi hara dan air, meningkatkan efisiensi pemupukan, serta mempermudah kontrol pelaksanaan panen dan pengutipan brondolan.
Gulma pakis seperti Dicrapnoteris linearis, Neprolephis bisserata, dan Stenoclaena palustris, bisa diatasi dengan cara dibabat. Tapi hanya pakis yang tumbuh tinggi yang jadi target dan tidak dibabat seluruhnya. Hal ini dikarenakan tumbuhan pakis dapat menjaga kelembaban tanah dan mengurangi laju air.
"Jadi, rawat piringan dan babat gawangan bisa dilakukan untuk membasmi gulma tanpa menimbulkan risiko lingkungan," tutupnya.







Komentar Via Facebook :