Berita / Lingkungan /
Gubernur Riau Kembali Tawari Warga Pakai Eskavator untuk Buka Lahan
Gubernur Riau Kembali Tawari Warga Pakai Eskavator untuk Buka Lahan. Ist
Pekanbaru, elaeis.co - Gubernur Riau Syamsuar kembali menawarkan alat berat jenis eskavator untuk membuka lahan. Seperti tahun-tahun sebelumnya, Syamsuar mengimbau masyarakat agar tidak membuka lahan pertanian dengan cara membakar. Itu dilakukan agar tidak terjadi kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
"Kami mengimbau seluruh masyarakat jangan melakukan pembakaran-pembakaran lahan maupun hutan," kata Syamsuar usai apel siaga Karhutla di halaman kantor Gubernur Riau Kamis (31/3).
Syamsuar menawarkan alternatif lain bagi petani yang ingin membuka lahan pertanian. Tak tanggung-tanggung, Pemprov Riau menyiagakan alat berat atau eskavator yang disediakan oleh pemerintah daerah.
"Kalau seandainya membutuhkan bantuan usaha pertanian (pembukaan lahan), bagi masyarakat yang tidak mampu, kita akan bantu. Kami menyiapkan peralatan pengolahan pertanian dan eskavator di setiap UPT Dinas PU kabupaten/kota," jelasnya.
Syamsuar berharap di Riau tidak ada lagi kebakaran hutan dan lahan. Dia pun meminta bupati, wali kota, kapolres, dandim hingga ke tingkat aparat desa untuk menyosialisasikan larangan membuka lahan dengan cara membakar tersebut.
"Ini perlu kerja sama kita semua untuk memberikan penyuluhan ke masyarakat. Bahwa membakar lahan itu dilarang dan ada sanksinya dari aparat penegak hukum," ucap Syamsuar.
Di lokasi yang sama, SHR Manager RAPP Wijatmoko mengatakan perusahaan mereka memiliki komitmen dalam mendukung pemerintah dalam upaya pencegahan dan penanggulangan karhutla.
"Untuk pencegahan, APRIL menjalankan program Desa Bebas Api (Fire Free Village) sejak tahun 2015 lalu yang telah bermitra dengan 39 desa di Riau. Sedangkan untuk penanggulangan, APRIL mengiventasikan sebesar 9 juta dollar AS untuk perlengkapan dan peralatan pemadaman," kata Wijatmiko.
Dia menjelaskan, saat ini APRIL memiliki sebanyak 2.275 tim pemadam karhutla yang terdiri dari 1.155 tim inti, 640 tim cadangan, 480 MPA.
"Kita juga memiliki 39 menara pantau dan CCTV di area konsesi yang memonitor selama 24 jam di Pusat Komando Karhutla atau Fire Command Center di Pangkalan Kerinci. Selain itu tim juga berpatroli secara reguler baik melalui darat, udara maupun air," jelas Wijat.
Perusahaan ini juga berkolaborasi dan menjalin kemitraan dengan berbagai instansi pemerintah, TNI-Polri, Manggala Agni, BPBD dan masyarakat.
"Sebagai contoh pemadaman gabungan di berbagai daerah rawan kebakaran, dukungan hujan buatan melalui teknologi modifikasi cuaca, latihan pemadaman bersama dan aktif dalam apel siaga karhutla," jelasnya.
Kepala BPBD Riau, Edy Afrizal mencatat lahan terbakar di Riau sejak Januari lalu mencapai 332 hektare lebih. Lahan terbakar tersebar di sejumlah daerah di wilayah Riau.
"Sampai kemarin total lahan terbakar di Riau 332 ha. Lahan terbakar ini tersebar di Rohul 75 ha, Rohil 3 ha, Dumai 19,2 ha, Bengkalis 79 ha, Meranti 7 ha dan Siak 6,3 ha. Selanjutnya Pekanbaru 4,4 ha, Kampar 65,7 ha, Pelalawan 22 ha, Inhu 17,4 ha dan Inhil 32,5 ha," katanya.
Sedangkan daerah yang masih nihil terjadinya kebakaran hutan dan lahan yakni di daerah Kuantan Singingi. Sedangkan terluas untuk kebakaran terjadi di Bengkalis dengan 79 ha.

Komentar Via Facebook :