https://www.elaeis.co

Berita / Sumatera /

Geruduk Wilmar Group, Pengusaha dan Masyarakat Dumai Tuntut 10 Hal Ini

Geruduk Wilmar Group, Pengusaha dan Masyarakat Dumai Tuntut 10 Hal Ini

Massa menggelar aksi di Kantor Wilmar Group di Kota Dumai. Dok.Istimewa


Dumai, elaeia.co - Ratusan masa yang berasal dari pengusaha dan masyarakat melakukan aksi unjuk rasa di pintu masuk Kawasan Industri Dumai (KID) di Kelurahan Pelintung, Kota Dumai, Riau, Selasa (6/5) kemarin. Masa menyuarakan sejumlah tuntutan kepada perusahaan yang bergerak di industri dan perkebunan kelapa sawit tersebut.

Koordinator demo, Muhammad Zulfan Arif mengungkapkan, aksi ini merupakan buntut dari gerahnya pelaku usaha dan masyarakat tentang kinerja Wilmar Group selama ini. Dimana pihaknya menyuarakan 10 poin tuntutan dalan akai terssebut.

"Ini adalah upaya kita untuk mendapatkan keadilan," bebernya kepada elaeis.co, Jumat (9/5).

Pertama massa menuntut agar PT Wilmar Group mengutamakan pengusaha lokal untuk seluruh jenis dan bidang pekerjaan di PT Wilmar-Dumai. Lalu mempercepat dan mempermudah proses penerbitan SPO dan Berita Acara (BA).

Selanjutnya, nilai pekerjaan untuk BA Urgent harus disesuaikan, yakni minimal tiga kali lipat dari harga pekerjaan normal, dan disepakati sebelum pekerjaan dimulai. Nilai pekerjaan yang telah tercantum dalam SPO tidak boleh dikurangi lagi.

Evaluasi ulang aturan EHS, serta penghapusan dan pengembalian denda yang dinilai zolim terhadap para pengusaha. Pekerjaan dengan nilai di bawah Rp2 miliar wajib ditender di Dumai dan harus menggunakan pengusaha lokal.

Kemudian massa mendesak agar pekerjaan seperti Repair Maintenance yang ditiadakan di era GM Simon Panjaitan dikembalikan seperti semula.

"Kita juga menuntut penggantian Humas PT Wilmar-Dumai, Marwan Anugrah, karena dinilai gagal membangun hubungan baik dengan masyarakat. Mendesak penggantian Manager EHS, Veri Tarigan, karena kebijakan denda yang dianggap sepihak dan tidak adil," paparnya.

Menurutnya jika seluruh tuntutan tidak dipenuhi, massa meminta GM Simon Panjaitan untuk angkat kaki dari Kota Dumai.

Meski sempat terjadi ketegangan akibat cuaca ekstrem dan kepadatan lalu lintas, aksi tetap berlangsung secara tertib dengan pengawalan ketat dari pihak kepolisian.

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :