Berita / Nusantara /
Gelar Hackathon Nasional 2025, BPDP dan GAPKI Cari Inovator Muda Sawit Indonesia
Infografis. Foto: IG/BPDP
Jakarta, elaeis.co – Industri sawit Indonesia sedang bergerak menuju era digital. Menyadari tantangan sekaligus peluang besar di sektor ini, Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) bersama Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) menghadirkan Hackathon Sawit Nasional 2025.
Kompetisi berskala nasional ini akan berlangsung secara online dengan mengusung tema “Mengakselerasi Peran Sosial Ekonomi Sawit Melalui Inovasi Digital.” Ajang ini menjadi wadah bagi mahasiswa dari seluruh penjuru negeri untuk menunjukkan kepiawaiannya merancang solusi digital yang bisa mengangkat produktivitas sekaligus memperkuat keberlanjutan industri sawit.
Hackathon Sawit Nasional 2025 tidak sekadar lomba biasa. Di sini, mahasiswa ditantang berpikir kreatif sekaligus praktis untuk melahirkan prototipe yang bisa menjawab persoalan nyata di lapangan.
Ruang lingkup inovasi yang dibuka cukup luas, mulai dari teknologi kebun presisi untuk meningkatkan hasil panen, sistem rantai pasok yang transparan dan efisien, aplikasi pemberdayaan petani, hingga alat pemantauan keberlanjutan lingkungan. Harapannya, karya-karya yang lahir bukan hanya menarik di atas kertas, tetapi juga siap diuji di dunia nyata.
Untuk memacu semangat, panitia menyediakan hadiah ratusan juta rupiah. Juara pertama berhak mendapatkan Rp75 juta, juara kedua Rp50 juta, dan juara ketiga Rp30 juta. Ada pula kategori khusus Most Disruptive Business Model yang diganjar Rp20 juta.
Namun, nilai tambah terbesarnya adalah kesempatan belajar langsung dari mentor industri sawit dan teknologi, sekaligus peluang business matching dengan perusahaan terkemuka. Jadi, karya terbaik tidak hanya berhenti sebagai ide, tetapi bisa benar-benar dibawa masuk ke dunia industri.
Pendaftaran peserta dibuka sejak 21 Agustus hingga 10 September 2025. Setelah itu, peserta akan mengikuti tahap pembekalan lewat webinar pada 11–14 September, kemudian masuk ke fase pengembangan prototipe mulai 15 September sampai 30 Oktober.
Karya berupa prototipe dan video pitch dikumpulkan pada 31 Oktober, lalu dilanjutkan dengan penjurian. Puncaknya, pemenang akan diumumkan pada 5 November 2025.
Syaratnya sederhana, peserta adalah mahasiswa WNI berusia minimal 18 tahun, membentuk tim 2–4 orang, dan mengajukan karya orisinal yang belum pernah dilombakan sebelumnya.
Hackathon Sawit Nasional 2025 hadir bukan hanya untuk memacu adrenalin berkompetisi, tetapi juga sebagai gerakan kolektif menuju industri sawit 4.0—modern, inklusif, dan berkelanjutan.
“Generasi muda punya peran besar untuk menghadirkan terobosan yang bisa mengubah wajah sawit Indonesia,” begitu semangat yang disuarakan panitia.
Dengan kolaborasi dunia usaha, pemerintah, dan mahasiswa kreatif, industri sawit Indonesia diharapkan mampu menjawab tuntutan global sekaligus tetap kokoh sebagai penopang ekonomi nasional.







Komentar Via Facebook :