https://www.elaeis.co

Berita / Serba-Serbi /

Gedung Pusat Kajian Komoditas Perkebunan di Unila Diresmikan

Gedung Pusat Kajian Komoditas Perkebunan di Unila Diresmikan

Peresmian Gedung Pusat Kajian komoditas perkebunan di Unila. foto: ist.


Bandar Lampung, elaeis.co - Setelah satu tahun pembangunan, Gedung Pusat Kajian Cassava, Kelapa Sawit, Tebu, Kopi, Lada, dan Kakao, Fakultas Pertanian (FP) Universitas Lampung (Unila) yang berlokasi di Laboratorium Lapang Terpadu FP Unila diresmikan, Rabu (8/11).

Gedung yang merupakan hibah dari keluarga Winata (Sungai Budi Group) ini diresmikan Rektor Unila Prof. Dr. Lusmeilia Afriani, bersama dengan Presiden Direktur Sungai Budi Group Widarto, Gubernur Lampung Dr. (HC). Ir. Arinal Djunaidi, dan Dekan FP Unila Prof. Dr. Irwan Sukri Banuwa.

Peresmian dilakukan dengan penandatanganan prasasti oleh Gubernur Lampung, Rektor Unila, dan Presiden Direktur Sungai Budi Group. Dilanjutkan dengan penandatanganan naskah hibah oleh Dekan FP Unila dan Presiden Direktur Sungai Budi Group, serta pemotongan pita.

Gedung Pusat Kajian Cassava, Kelapa Sawit, Tebu, Kopi, Lada, dan Kakao FP Unila dirancang menjadi gedung tiga lantai, terdiri dari ruang kantor pada lantai satu dan laboratorium di lantai dua dan tiga.

Dengan luas lantai 585 meter persegi, gedung ini ditujukan untuk kegiatan kajian dan penelitian yang mencakup enam komoditas utama. Yaitu Cassava, Kelapa Sawit, Tebu, Kopi, Lada, dan Kakao, serta komunitas lainnya.

"Gedung ini akan difokuskan untuk bidang penelitian ilmu tanah, fisiologi, hama penyakit tanaman, dan kultur jaringan tanaman," jelas Irwan dalam rilis Unila yang diperoleh Sabtu (11/11).

Pusat kajian ini diharapkan dapat memberi kontribusi berharga bagi perkembangan ilmu pengetahuan melalui penelitian dan pengabdian pada masyarakat di Provinsi Lampung khususnya dan di Indonesia umumnya.

Manfaat secara langsung yang diharapkan yakni dapat berkontribusi optimal bagi pertumbuhan ekonomi Provinsi Lampung melalui program Petani Lampung Berjaya dan bisa lebih mengoptimalkan program ini.

Irwan menambahkan bahwa Sungai Budi Group turut berpartisipasi dalam pembangunan pertanian di Provinsi Lampung, termasuk juga peningkatan SDM.

Sungai Budi Group juga telah memberikan kontribusi kepada Unila melalui kegiatan rekrutmen karyawan tenaga muda lulusan FP Unila untuk 20 pabriknya secara periodik. Selain itu, menjadi sponsor tunggal penyelenggaraan Kongres ke-27 Perhimpunan Fitopatologi Indonesia (PFI).

"Tentu semua ini adalah berkat dari restu Pak Gubernur dan Bu Rektor. Bagi Unila, tentunya ini akan meningkatkan indikator kinerja utama (IKU), khususnya terkait dengan kerja sama dengan dunia usaha dunia industri (DUDI),” katanya.

Sementara itu, Widarto menyampaikan bahwa gedung pusat kajian ini dihibahkan keluarga Winata kepada FP Unila dengan harapan agar pusat kajian ini dapat merespons permasalahan yang muncul di luar kampus, menjadi rujukan solusi permasalahan yang ada di Lampung, serta menjadikan pertanian di Provinsi Lampung semakin berjaya dan produktif.

“Kami berharap dengan keberadaan pusat kajian ini permasalahan pertanian bisa terbantu, teratasi, dan pertumbuhan ekonomi klasik Lampung meningkat, serta tetap menjadi leader pertanian di Indonesia. Masyarakat petani juga akan merasakan peningkatan kesejahteraannya,” ujarnya.

Merespons hal tersebut, Rektor Unila mengucapkan terima kasih atas dukungan keluarga Winata dan Gubernur Lampung. Kehadiran pusat kajian dibangun untuk mendukung perekonomian di Provinsi Lampung dan Unila juga akan terus mengembangkan pusat laboratorium penting untuk pertanian dan lainnya di lahan hibah yang diterima dari Gubernur Lampung seluas 150 hektare beberapa waktu lalu. Hibah yang diterima Unila diharapkan mendukung Unila untuk semakin berkembang dan berjaya.

Sementara Arinal Djunaidi atas nama Pemerintah Provinsi Lampung menyampaikan apresiasi kepada Presiden Direktur Sungai Budi Group beserta jajaran yang telah bersedia menyumbangkan bangunan megah.

Dengan didirikannya gedung ini, Unila khususnya fakultas pertanian diharapkan tidak hanya mendidik lulusan yang memahami ilmu pengetahuan, namun juga mendidik lulusan yang mampu menciptakan dan mengimplementasikan ilmu pengetahuan.

Pemerintah Provinsi Lampung berkomitmen untuk mendukung segala upaya yang dilakukan agar dapat meningkatkan ketahanan pangan, khususnya komoditas Cassava, Kelapa Sawit, Tebu, Kopi, Lada, dan Kakao.

Peresmian Gedung Pusat Kajian Cassava, Kelapa Sawit, Tebu, Kopi, Lada, dan Kakao turut dihadiri Direktur PTPN VII, jajaran pimpinan pemerintah Provinsi Lampung, jajaran pimpinan di lingkungan Unila, dan dosen peneliti.


 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :