Berita / Sumatera /
Gapki: Jambi Butuh Pelabuhan
Ilustrasi perkebunan kelapa sawit/Reuters
Jakarta, Elaeis.co - Dengan luas total 1 juta hektare lebih perkebunan kelapa sawit, Provinsi Jambi masuk deretan salah satu daerah penghasil kelapa sawit di Indonesia.
Dari total luas itu, 522 hektare lebih atau 45 persen kebun kelapa sawit di sana milik petani. Sementara sisanya seluas 498 hektare lebih merupakan milik korporasi dan hanya 20 ribu hektare lebih milik negara (BUMN).
Menurut Ketua Gapki Jambi, Tidar M Bagaskara, pengembangan industri sawit sampai hilirasi kedepannya di Jambi sangat memadai. Apalagi jumlah pabrik di sana juga seimbang dengan luas kebun yang ada.
"Ada 78 PKS di sini. Satu lagi juga tengah di bangun. Dengan itu, di sini sudah cukup memadai dalam skala industri kepala sawit," kata Tidar dalam wabinar belum lama ini.
Tidar bilang, yang perlu diperhatikan di Jambi saat ini ada dua hal. Pertama, perkebunan kelapa sawit rakyat yang harus dilakukan peremajaan masih luas. Kedua, perlunya pelabuhan dan infrastruktur memadai menuju pelabuhan, agar CPO dan prodak dari Jambi tidak mengalir ke daerah lain.
"Di sini, ada sekitar 96 ribu hektare lebih kebun sawit rakyat yang sudah masuk katagori replanting. Namun poin yang paling penting itu, di sini perlu dibangun pelabuhan yang lebih memadai dan akses infrastruktur menuju pelabuhan juga begitu," kata dia.
"Penting bagi Jambi saat ini punya pelabuhan, agar CPO dan produk lainnya dari Jambi tidak mengalir ke Riau dan ini bisa meningkatkan pendapatan daerah Jambi," pungkasnya.







Komentar Via Facebook :