Berita / Nusantara /
Ganoderma Kini Doyan Tanaman Muda, Belum Ada Pembasminya
Tanaman sawit yang diserang ganoderma (tangkapan layar)
Jakarta, Elaeis.co - Tanaman kelapa sawit sejatinya berasal dari Afrika Barat. Saat dibawa oleh Belanda ke Indonesia pada akhir tahun 1880-an, tak disangka, ternyata ganoderma juga menumpang di tanaman sawit.
"Lalu ganoderma ditemukan di tanaman sawit yang berusia tua di tahun 1911. Ditemukan di salah satu perkebunan sawit di Sumatera Timur, kini Sumatera Utara," kata Agus Eko Prasetyo dari Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan dalam webinar yang diselenggarakan oleh Gamal's Institute, Kamis (11/11/2021).
Tapi dalam laporan resmi, ganoderma disebutkan mulai menyerang tanaman sawit di Indonesia dan Malaysia pada tahun 1931. "Ganoderma sangat berbahaya karena bisa menimbulkan kematian bagi sawit," katanya.
Menurutnya, serangan ganoderma akan sangat invasif jika tanah yang ditanami sawit miskin unsur hara. Kalau sudah diserang ganoderma, kata Agus, maka tanaman sawit tinggal menunggu waktu saja untuk kemudian mati.
Ia mencatat, kerugian yang ditimbulkan oleh ganoderma di subsektor perkebunan sawit nasional mencapai Rp 3,8 triliun per tahun.
"Kalau dulu ganoderma hanya menyerang tanaman tua, kini juga sudah menyerang tanaman muda dan cukup invasif bila tanahnya miskin unsur hara," kata Agus.
Di Indonesia, Agus menyebutkan ganoderma banyak menyerang perkebunan sawit yang ada di Sumatera Utara. "Sudah sampai ke Lampung dan Papua juga ganoderma ini," katanya.
Ia menjelaskan, serangan ganoderma muncul dari bagian bawah terutama akar dan batang sawit. Proses replanting yang tidak tuntas bisa mempercepat penyebaran ganoderma.
"Kalau ada tanaman sawit yang terserang ganoderma, lalu mati, dan dicabut, tapi tidak dimusnahkan, maka bonggol sawit yang mati itu jadi inang bagi ganoderma. Jadi, kalau ada replanting dan bonggol sawit tadi tidak dibuang, maka tanaman baru nantinya juga akan diserang," paparnya.
Karena itu Agus menyarankan petani sawit agar mewaspadai ganoderma. Jika sedang replanting, petani harus memastikan kalau lahan sudah bersih dari bonggol sawit yang telah ditebang karena bisa menjadi inang bagi ganoderma.
Kemudian dari sisi perawatan, Agus menyarankan agar para petani sawit menjalankan kultur teknis agar tanaman sehat. Sebab, hingga saat ini belum ada satu pun teknologi yang ampuh mengatasi permasalah ganoderma di lapangan.
"Ya, kalau teknologi pengendalian ganoderma yang paling efektif saat ini adalah menggunakan motode penghindaran tanaman sehat terhadap infeksi dari sumber inokulum ganoderma," tegas Agus.







Komentar Via Facebook :