Berita / Bisnis /
Gandeng INSTIPER, Agrinas Genjot SDM Sawit Dari Mandor Sampai Manajer
Direktur SDM dan Umum PT Agrinas Palma Nusantara, Memed Kosasih Setia Putra.
Yogyakarta, elaeis.co – Agrinas Palma Nusantara mengirim sinyal kuat bahwa transformasi besar-besaran di tubuh industri sawit nasional sedang berlangsung.
Dalam Workshop SDM Industri Perkebunan Kelapa Sawit di INSTIPER Yogyakarta, Selasa (9/12), Direktur SDM dan Umum PT Agrinas Palma Nusantara, Memed Kosasih Setia Putra, menegaskan bahwa penguatan sumber daya manusia menjadi “mesin utama” yang akan menggerakkan mega-proyek Agrinas dalam membangun ekosistem sawit berkelanjutan berskala raksasa.
Agrinas, yang kini mengelola 1,5 juta hektare lahan sawit menjadikannya perusahaan kelapa sawit terbesar di dunia tengah bersiap memperluas pengelolaan hingga 4 juta hektare sesuai mandat negara. Dengan tanggung jawab sebesar itu, kebutuhan SDM berkualitas dari level mandor sampai manajer menjadi tidak bisa ditawar.
“Kekuatan SDM adalah fondasi dari seluruh transformasi Agrinas. Kami diminta negara menjalankan tiga agenda besar: swasembada pangan, swasembada energi, dan penyaluran subsidi tepat. Itu hanya bisa dicapai kalau manusianya kuat,” sebutnya.
Ia menjelaskan bahwa pembentukan Agrinas Palma Nusantara merupakan tindak lanjut langsung dari arahan Presiden RI, yang menekankan hilirisasi komoditas, tata kelola bersih, serta pemanfaatan aset negara secara produktif.
Agrinas ditugaskan mengelola aset-aset sitaan yang sebelumnya bermasalah secara hukum, dan memastikan seluruh lahan tetap terpelihara melalui konsep BEST Agriculture Practice.
“Prinsipnya sederhana: aset negara tidak boleh rusak. Kami rawat, kami produktifkan, kami berdayakan karyawannya. Ketika nanti aset dikembalikan atau diserahkan negara untuk kepentingan rakyat, kondisinya tetap optimal,” jelas Memed.
Di tengah mandat strategis tersebut, kebutuhan tenaga kerja berkemampuan tinggi semakin menguat. Dari sinilah kolaborasi Agrinas–INSTIPER mengambil peran penting. Sejak penandatanganan MoU pada 9 September, berbagai program pelatihan telah digulirkan untuk mencetak SDM siap kerja mulai tingkat mandor, asisten, hingga manajer kebun di seluruh unit di Kalimantan dan Sumatera.
“Kami butuh orang-orang lapangan yang benar-benar paham kebun. Dari mandor yang memimpin pekerja, sampai manajer yang mengatur strategi produksi. INSTIPER menjadi partner strategis kami untuk menyiapkan itu,” ujar Memed.
Kerja sama ini dianggap penting karena transformasi Agrinas tidak hanya berbicara soal produksi, tetapi juga stabilitas pangan nasional. Agrinas bersama PalmCo mendapat mandat mengamankan pasokan bahan baku minyak goreng nasional. Targetnya tidak main-main: 1 juta ton CPO untuk menjadi bahan baku Minyakita, yang disebut akan menutup 50% kebutuhan minyak goreng nasional.
“Dengan ini, kelangkaan minyak goreng tidak akan terjadi lagi. Pemerintah akan mengendalikan suplai langsung,” tegas Memed.
Selain itu, kontribusi Agrinas kepada negara sudah menembus angka besar: lebih dari Rp3 triliun pajak dan Rp400 miliar ke kas negara. Semua dijalankan dengan prinsip tata kelola bersih, produktivitas tinggi, dan riset hilirisasi.
Di tengah ekspansi dan amanah negara yang kian besar, satu pesan menjadi kunci seluruh narasi Agrinas: tanpa SDM yang terlatih, kuat, dan berkarakter, tidak ada transformasi yang bisa berjalan. Dan lewat kemitraan strategis dengan INSTIPER, Agrinas memastikan bahwa regenerasi tenaga sawit Indonesia—dari mandor sampai manajer—sedang dipacu lebih cepat dari sebelumnya.
“Ini bukan sekadar pelatihan. Ini pondasi masa depan industri sawit nasional,” tutup Memed.







Komentar Via Facebook :