https://www.elaeis.co

Berita / Kalimantan /

Fokus ke Penggemukan, Akademisi: Mindset Peternak Salah

Fokus ke Penggemukan, Akademisi: Mindset Peternak Salah

Peserta pelatihan SISKA di KT. Gawi Bersama, Desa Saing Prupuk. foto: Disbunnak Paser


Tana Paser, elaeis.co - Pemkab Paser, Kalimantan Timur, terus mengembangkan program Sistem Integrasi Sapi dan Kelapa Sawit (SISKA).

Untuk meningkatkan kapasitas pekebun dan peternak, SISKA Supporting Program melaksanakan Bimbingan Teknis (bimtek) Manajemen Pembiakan dan Kesehatan Reproduksi SISKA.

Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Paser, drh Al Habib, bersama tim ikut menghadiri kegiatan yang dilaksanakan di mini ranch Kelompok Tani Gawi Bersama, Desa Saing Prupuk, Kecamatan Batu Engau.

Agenda ini juga dihadiri oleh drh Linda Widyastuti beserta tim dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Provinsi Kalimantan Timur, Admyral Saifunnazmi SP beserta Tim dari UPTD. Puskeswan Batu Engau, tim UPT Petangis, serta pekebun-peternak di sekitar lokasi klaster dengan total peserta 31 orang.

Al Habib menyampaikan terima kasih serta apresiasi kepada SISKA Supporting Program dan juga DPKH Kalimantan Timur yang telah memfasilitasi implementasi program SISKA di Kabupaten Paser.

"Klaster Gawi Bersama berkomitmen untuk mengimplementasikan SISKA dengan lebih lanjut dan Disbunnak Paser selalu siap berkontribusi untuk pengendalian dan penanganan kesehatan sapi di klaster SISKA," katanya lewat keterangan yang diperoleh kemarin.

Dia juga berharap pihak Universitas Mulawarman untuk ikut serta dalam pembangunan peternakan yang ada di Kabupaten Paser. “Semoga Universitas Mulawarman juga bisa membantu kelompok tani dan peternak dalam membangun sistem recording peternakan sapi di Kabupaten Paser," harapnya.

"Pemerintah daerah sangat membutuhkan peran akademisi lokal dalam membantu mengakselerasi pengembangan SISKA dan pekebun-peternak rakyat di Kalimantan Timur," tambahnya.

Berbicara di depan para peserta, pemateri dari Universitas Mulawarman, Anhar Faisal Fanani MSi menguraikan seluk beluk manajemen pembiakan dan reproduksi sapi. Dia juga memaparkan simulasi sederhana mengenai perkiraan jumlah ternak yang didapatkan dalam suatu populasi dengan jangka waktu tertentu.

"Wilayah Kalimantan Timur ini sangat berpotensi untuk dijadikan sentra pengembangan sapi mengingat daerahnya yang luas dan juga masih banyaknya tersedia pakan rumput di alam liar," katanya.

Dia juga menyebutkan bahwa mindset sebagian peternak saat ini masih salah. “Kebanyakan saat ini peternak masih fokus terhadap penggemukan. Apabila terus menerus seperti itu, dikhawatirkan kita tidak akan bisa mandiri atau akan terus menerus melakukan impor sapi bakalan dari luar negeri,” tandasnya.

Narasumber lainnya, Linda Widyastuti, memaparkan materi tentang Manajemen Kesehatan Hewan dan Animal Welfare. Dia menjelaskan mengenai beberapa penyakit yang sering menyerang sapi seperti Coccidiosis, cacingan, Baliziekte, Jembrana, penyakit mulut dan kuku (PMK), dan lainnya. Dia juga menjelaskan mengenai obat-obatan baik herbal ataupun non herbal sebagai penanganan pertama pada penyakit-penyakit tersebut.

Di sela-sela bimtek, para peserta juga diajak melakukan pengecekan kesehatan pada sapi di KT Gawi Bersama.


 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :