Berita / Bisnis /
Fokus Biodiesel, Indonesia Ditargetkan Tidak Impor BBM Lagi
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI Arifin Tasrif. Ist
Jakarta, Elaeis.co - Pemerintah Indonesia saat ini terus berupaya mengembangkan bahan bakar nabati (BBN) biodiesel. Ini merupakan salah satu langkah guna menekan angka impor bahan bakar minyak (BBM) dari luar.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Republik Indonesia, Arifin Tasrif mengatakan, ini merupakan upaya pemerintah dalam menciptakan kemandirian energi nasional. Pihaknya juga saat ini tengah menyusun strategi untuk mencapai tujuan tersebut.
"Dan ini terus dalam tahap pematangan dan pendetailan, yang memuat strategi untuk menjawab tantangan yang saat ini terjadi, salah satunya adalah bagaimana kita mengurangi impor BBM," kata Arifin Tasrif dalam webinar bertema Menjaga Keberlanjutan Mandatori Biodiesel, Selasa kemarin.
"Untuk menurunkan impor BBM, telah direncanakan beberapa strategi. Antara lain penggunaan kendaraan listrik berbasis baterai dan juga penggunaan biodiesel yang terus dipertahankan dan ditingkatkan dengan mengoptimalkan produksi BBN dalam negeri," imbuhnya.
Dengan upaya-upaya yang dilakukan pemerintah, Arifin Tasrif menyebutkan, di tahun 2027 Indonesia ditargetkan sudah tidak lagi mengimpor BBM dari luar negeri.
'Dengan berbagai kebijakan tersebut, diharapkan pada tahun 2027, kita tidak lagi impor BBM. Sehingga kita dapat menghemat devisa serta dapat meningkatkan kesejahteraan petani sawit, melalui program mandatori BBN," katanya.
Pria kelahiran Jakarta 63 tahun lalu itu mengatakan, implementasi biodiesel telah dilakukan oleh Indonesia sejak 15 tahun terkahir dan telah sukses menciptakan biodiesel B30.
"Dan dalam beberapa waktu yang lalu kita sudah mengujicobakan bioavtur yang diujicobakan kepada pesawat terbang kita dari Bandung-Jakarta kemudian Jakarta-Bandung, dan ternyata hasilnya cukup memuaskan," kata dia.
"Dengan hasil ini, kata Arifin, ada sektor baru yang akan kita develop dengan memanfaatkan keunggulan alam Indonesia, yakni sawit. "Apakah bioavtur kita nanti akan bisa masuk pasar internasional," tukasnya.

Komentar Via Facebook :