https://www.elaeis.co

Berita / Lingkungan /

Fenomena El Nino Picu Kekeringan, Petani Sawit Diminta Waspada

Fenomena El Nino Picu Kekeringan, Petani Sawit Diminta Waspada

Kebun sawit di Provinsi Bengkulu yang mengalami kekeringan. Foto: Dirgantara


Bengkulu, elaeis.co - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Bengkulu mengingatkan petani sawit agar tetap waspada terhadap dampak yang mungkin timbul akibat fenomena El Nino.

Meski sebagian besar wilayah Indonesia telah terdampak gangguan cuaca, daerah Provinsi Bengkulu masih belum merasakan dampak yang signifikan. Namun, BMKG mengingatkan pentingnya kewaspadaan dan pengelolaan air yang bijak.

Baca Juga: Sudah 15 Tahun Akses Petani Sawit di Daerah Ini Tak Tersentuh

Menurut Prakirawan BMKG Fatmawati Bengkulu, Intan, puncak fenomena El Nino diperkirakan terjadi Desember 2023. Bahkan, dampak buruk dari kekeringan akibat fenomena ini telah terjadi di berbagai wilayah di Pulau Jawa hingga Papua.

"Kami berharap petani sawit waspada, karena el Nino berpotensi mengganggu produktivitas tanaman sawit," kata Intan, kemarin.

Baca Juga: Derita Petani Sawit di Bengkulu Selatan dan Kaur Sama; Harga TBS Stagnan di Tengah Musim Trek

Menurut Intan, para petani sawit menjadi salah satu kelompok yang harus memperhatikan peringatan tersebut. Karena tanaman sawit termasuk yang membutuhkan banyak air.

Petani sawit di Provinsi Bengkulu merespons peringatan ini dengan serius. Meskipun belum ada indikasi pasti mengenai sejauh mana dampaknya, langkah awal yang bijak adalah meningkatkan efisiensi penggunaan air.

Baca Juga: Oalah! Alokasi DBH Sawit 2024 Turun Ratusan Miliar

"Kami akan lebih berhati-hati dalam mengelola air untuk pertanian kami," ujar Budi, seorang petani sawit di Kabupaten Kaur.

Pemerintah daerah dan instansi terkait di Provinsi Bengkulu juga diharapkan dapat memberikan dukungan dan informasi kepada petani sawit serta masyarakat lainnya.

"Kami berharap pemerintah daerah dan instansi terkait di Provinsi Bengkulu bisa memberikan dukungan dan informasi guna melindungi sektor pertanian dan masyarakat secara keseluruhan dari potensi gangguan alam ini," pungkasnya.

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :