https://www.elaeis.co

Berita / Nusantara /

'Empowering Asset' Dibutuhkan Untuk Meningkatkan Produktivitas Sawit di Aceh

Ilustrasi-truk pengangkut TBS sawit di Provinsi Bengkulu. (Dok.elaeis)


Jakarta, elaeis.co - Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Aria Bima meminta BUMN Holding Perkebunan Nusantara (PTPN), dapat melakukan empowering asset atau memberdayakan aset untuk lebih produktif dari aspek hulunya, agar produktivitas sawit di Aceh dapat diperhatikan.

Mengingat komoditas sawit dari Aceh mampu menyuplai kebutuhan minyak goreng nasional.

Hal tersebut dikemukakan Aria Bima usai memimpin pertemuan Tim Kunjungan Kerja Reses Komisi VI DPR RI dengan jajaran Eselon I Kementerian BUMN, Direksi PT Pupuk Indonesia (Persero), perwakilan Direksi PT Pupuk Iskandar Muda, Direksi PT PTPN III (Persero) (Holding), Direksi PT PTPN I, Direksi PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk, Direksi PT Hutama Karya (Persero), Direksi PT Adhi Karya (Persero), Direksi PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, di Banda Aceh, tiga hari lalu.

"Supaya lebih produktif dari aspek hulunya, kita ingin bahwa produktivitas sawit di Aceh harus betul-betul lebih diperhatikan. Sejauh mana sawit-sawit yang ada di sini itu juga mampu menyuplai kebutuhan minyak goreng nasional," kata Aria.

"Maka kita tekankan bagaimana hilirisasi di sektor perkebunan sawit untuk tidak hanya pabrik CPO (crude palm oil), tapi juga pabrik minyak goreng itu menjadi satu-satunya skala prioritas untuk PTPN Holding membuat pabrik minyak goreng khususnya minyak goreng curah,” jelas Aria Bima.

Aria Bima melanjutkan, secara kontribusi produksi minyak goreng atau minyak curah secara nasional, Aceh baru mencapai 4 persen dari kebutuhan nasional. 

Sehingga, menurutnya akan menjadi keputusan yang tepat, jika PTPN I nantinya juga dapat melibatkan wilayah Sumatera Barat dan Sumatera Utara, untuk membangun minyak goreng di Banda Aceh. 

"Saya kira tepat keputusan untuk membuat pabrik minyak goreng di Banda Aceh, dan sekaligus juga memberi kontribusi terhadap aspek pertumbuhan industri di sektor perkebunan," kata dia.

Politisi PDI Perjuangan ini juga menyatakan, pengembangan di sektor pertanian dan perkebunan ini menjadi salah satu program yang harus dioptimalkan di Aceh, mengingat sawit dan karet di Aceh merupakan komoditas utama yang memberikan kontribusi yang cukup baik dan bagus dalam kepentingan penerimaan Aceh maupun dalam skala nasional.

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :