Berita / Bisnis /
Ekspor Komoditi Riau Capai Rp1,07 Triliun, Sawit Masih Primadona
Ilustrasi ekapor cangkang. Net
Pekanbaru, elaeis.co - Kementerian Pertanian melalui Karantina Pertanian Pekanbaru kembali memfasilitasi ekspor komoditas pertanian. Kali ini tercatat ada sebanyak 116.180,5 ton dan 298,79 M³ komoditas dengan nilai mencapai Rp1,07 triliun.
Plt. Kepala Karantina Pekanbaru Turhadi mengatakan, komoditas ini bakal menuju 24 negara tujuan ekspor sekaligus. Dimana komoditas perkebunan saat ini masih menjadi primadona di Riau.
Salah satunya yakni kelapa sawit serta berbagai turunannya seperti cangkang. Dari data yang ada tampak dua negara yang menjadi tujuan ekspor komoditi tersebut.
Pertama adalan Jepang sebanyak 10.499 ton dengan nilai Rp13,4 miliar. Kemudian 3.046 ton dengan nilai Rp3,2 miliar menuju Singapore.
Selain cangkang terdapat pula turunan kelapa sawit seperti RBD Palm Stearin, RBD Palm Oil, Palm Kernel Shell dan sebagainya. Rata-rata negara tujuan adalah China, Brazil, Turki, dan Algeria.
"Selain sawit dan olahannya, terdapat komoditas pertanian dengan volume ekspor yang cukup besar seperti kelapa bulat, kopi biji, pinang, talas, keladi, karet, serai, dan bahan baku lainnya," kepada elaeis.co, Sabtu (9/4/2022).
Sementara dirincinya, negara tujuan ekspor komoditas pertanian Riau meliputi Malaysia, China, Singapore, Jepang, Kolombia, Korea Selatan, dan negara di benua Amerika.
Kendati begitu capaian tersebut tidak membuat Karantina Pertanian Pekanbaru besar hati. Saat ini pihaknya terus mendorong eksportir untuk terus melakukan ekspor hingga tercapainya target Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor (Gratieks).
"Untuk penuhi target tersebut karantina pertanian menawarkan inovasi-Inovasi yang bisa mengefektifkan kerja," paparnya.
Untuk diketahui, pada saat yang sama Presiden Jokowi dalam rangkaian kunjungan kerjanya di Jambi juga melepas ekspor pinang biji asal Jambi sebanyak 126 ton dengan nilai ekonomi sebesar Rp4,06 milliar.
Secara nasional, ekspor komoditas pinang biji di tahun 2021 sebanyak 215.260 ton dengan nilai ekonomi mencapai Rp. 5,11 trilliun, meningkat hampir dua kali lipat dibanding capaian nilai tahun 2020 yang hanya Rp. 2,85 triliun.
Selain memberikan sejumlah bantuan kepada para pekebun pinang dalam rangka mendorong terus berkembangnya komoditas unggulan ekspor asal Jambi ini, Presiden berpesan agar komoditas yang diekspor harus diolah terlebih dahulu.







Komentar Via Facebook :