https://www.elaeis.co

Berita / Sumatera /

Ekspor CPO Terkendala Kapal, Pj Gubernur akan Kontak INSA

Ekspor CPO Terkendala Kapal, Pj Gubernur akan Kontak INSA

Penjabat (Pj) Gubernur Babel, Ridwan Djamaluddin. Foto: Diskominfo Babel


Pangkal Pinang, elaeis.co - Tak hanya petani, macetnya ekspor minyak sawit mentah atau Crude Palm Oil (CPO) juga dikeluhkan pengusaha dan eksportir sawit di Provinsi Bangka Belitung (Babel)

Mereka beramai-ramai curhat saat Penjabat (Pj) Gubernur Babel, Ridwan Djamaluddin, menggelar rapat koordinasi membahas permasalahan harga Tandan Buah Segar (TBS) dan proses perizinan ekspor kelapa sawit secara virtual, Rabu malam lalu. 

Dari laporan para eksportir, macetnya ekspor karena kapal pengangkut sangat minim. Saat pemerintah pusat menerapkan larangan ekspor CPO, kapal pengangkut terlanjur mengikat kontrak dengan pihak lain dan mengangkut komoditas selain CPO.

Terkendalanya pengiriman menyebabkan kapasitas tangki CPO di pabrik kelapa sawit (PKS) penuh. 

Sebagai solusinya, Ridwan berjanji akan membantu berkoordinasi dengan Indonesian National Shipowners Association (INSA). 

"Artinya Pemprov Babel mendukung bagaimana untuk meningkatkan harga TBS dan ekspor CPO kembali lancar, namun semua regulasi ada di pemerintah pusat," kata Ridwan lewat keterangan tertulis dari Dinas Kominfo Babel, Jumat (8/7). 

Dia juga menyatakan sepakat dengan usulan agar pemerintah pusat menurunkan tarif Pungutan Ekspor (PE) CPO yang selama ini dibebankan kepada petani sawit. 

"Regulasi jangan membuat repot. Saya mendapat laporan bahwa proses di Kementerian Perdagangan RI juga masih rumit," ungkapnya.

 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :