https://www.elaeis.co

Berita / Sumatera /

Ekspor Cangkang Sawit Bengkulu Capai 78.408,62 Ton

Ekspor Cangkang Sawit Bengkulu Capai 78.408,62 Ton

Alat berat sedang memuat cangkang sawit. Foto: IST


Bengkulu, Elaeis.co - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu mencatat ekspor cangkang sawit atau palm shell pada tahun 2023 mencapai 78.408,62 ton. Ekspor tersebut meningkat secara substansial dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang hanya mencapai 50.599,56 ton.

Kepala BPS Provinsi Bengkulu, Win Rizal mengatakan, meskipun pada tahun 2024 ini ekspor cangkang sawit belum maksimal dilakukan, namun pada tahun 2023 lalu total ekspor komoditas asal limbah kelapa sawit di Bengkulu mencapai 78 ribu ton.
"Tahun ini memang belum banyak cangkang sawit yang di ekspor, tapi tahun 2023, kita sudah ekspor mencapai 78.408,62 ton cangkang sawit ke sejumlah negara di luar negeri, mulai dari Thailand hingga Jepang," kata Win, Sabtu 16 Maret 2024.

Baca Juga: DJP Maksimalkan Penerimaan Pajak Sektor Kelapa Sawit di Bengkulu

Perlu dicatat bahwa kegiatan ekspor cangkang sawit ini memberikan kontribusi yang signifikan bagi perekonomian Bengkulu. Tidak hanya meningkatkan pendapatan daerah, tetapi juga menciptakan peluang baru bagi para pelaku usaha lokal di sektor pertanian dan perkebunan.
"Ekspor cangkang sawit mampu memberikan kontribusi bagi perekonomian Bengkulu. Tidak hanya meningkatkan pendapatan daerah, tetapi juga menciptakan peluang baru bagi para pelaku usaha di daerah," tutupnya.

Baca Juga: Cegah Kendaraan Truk Angkutan TBS Kelapa Sawit Melintas, Ini Upaya yang Dilakukan Pemkab Bengkulu Utara

Salah satu pelaku usaha jual beli cangkang sawit, Ali Akbar mengungkapkan, kegembiraannya atas pencapaian ekspor cangkang sawit tersebut. Menurutnya, besarnya volume ekspor cangkang sawit membuktikan bahwa produk pertanian Bengkulu memiliki potensi besar untuk bersaing di pasar internasional.
"Kami sangat bersyukur dengan peningkatan ekspor cangkang sawit ini, semoga tahun 2024 ini bisa lebih maksimal lagi," kata Ali.

Baca Juga: Parah! Ternyata Ini Penyebab Produksi TBS Kelapa Sawit di Bengkulu Tengah Menurun

Namun demikian, Ali mengaku, tantangan tetap ada di depan. Meskipun volume ekspor cangkang sawit besar, masih ada potensi untuk lebih mengoptimalkan proses produksi dan pemasaran guna mencapai hasil yang lebih maksimal.
"Kami pikir tantangan kedepan adalah bagaimana memaksimalkan volume ekspor cangkang sawit, kami maunya bisa 100 ribu ton," tutur Ali.

Dalam upaya untuk mengatasi tantangan tersebut, Pengamat Ekonomi Bengkulu, Prof Dr Kamaludin SE MM mengatakan, Pemerintah Provinsi Bengkulu harus memberikan dukungan agar volume ekspor cangkang sawit pada tahun 2024 ini bisa lebih besar. Salah satunya dengan mengundang dan mengenalkan cangkang sawit ke investor dalam negeri dan luar negeri.
"Kami pikir kalau akses pasar dibuka oleh pemerintah maka ekspor cangkang sawit di Bengkulu akan lebih besar pada tahun 2024 ini," tutur Kamaludin.

Selain itu, Kamaludin juga menyoroti pentingnya diversifikasi produk sebagai langkah strategis untuk mengurangi ketergantungan pada satu jenis komoditas saja. Dengan demikian, potensi perekonomian Bengkulu dapat lebih terdiversifikasi dan lebih tahan terhadap fluktuasi pasar global.
"Dalam beberapa tahun terakhir, sektor pertanian dan perkebunan telah menjadi tulang punggung ekonomi Bengkulu. Meskipun demikian, langkah-langkah diversifikasi, strategis dan kolaboratif antara pemerintah dan para pelaku usaha tetap diperlukan untuk memastikan keberlanjutan dan pertumbuhan yang berkelanjutan dalam jangka panjang," pungkasnya.


 

Komentar Via Facebook :