Berita / Nusantara /
Ekspor Bungkil Sawit Masih Minim Dari Bengkulu, Padahal...
Petugas Karantina Pertanian memperlihatkan komoditas PKE yang siap diekspor dari Bengkulu. (Jos/Elaeis)
Bengkulu, elaeis.co - Kementerian Pertanian melalui Kantor Karantina Pertanian Bengkulu mencatat kegiatan ekspor Palm Kernel Expeller (PKE) atau limbah inti sawit di Bengkulu masih minim. Padahal produksi PKE di daerah ini diperkirakan mencapai ribuan ton perbulannya.
Kepala Urusan Teknis Kantor Karantina Pertanian Bengkulu, Metiya Handayani menjelaskan, PKE atau lebih dikenal dengan istilah bungkil kelapa sawit ini merupakan salah satu hasil produk turunan dari kelapa sawit.
Produk ini biasanya digunakan oleh sejumlah negara di Asia untuk membuat pakan ternak. Namun, hingga saat ini belum ada kegiatan ekspor PKE dari Bengkulu. Padahal produksi PKE di Bengkulu jumlahnya cukup besar mencapai ribuan ton per bulan.
"Sejauh ini belum ada catatan terkait ekspor PKE dari Provinsi Bengkulu," Metiya membenarkan kepada elaeis.co, kemarin.
Beda halnya dengan Samarinda Kalimantan Timur. Daerah itu kata Metya rutin melakukan ekspor PKE ke sejumlah negara di Asia. Bahkan, Samarinda berhasil mengekspor PKE pada 2020 lalu mencapai 18,2 ribu ton dengan nilai Rp 80,38 miliar.
"Melihat potensi yang begitu besar, kita berusaha mendorong industri kelapa sawit di daerah untuk ikut melakukan ekspor PKE ke luar negeri," tuturnya.
Saat ini, negara peminat PKE dari luar negeri cukup banyak. Berdasarkan data lalu lintas ekspor, negara peminat PKE dari Indonesia Vietnam, Malaysia, Thailand, Jepang, Korea Selatan dan Tiongkok.
"Negara peminat PKE ini cukup banyak, jadi pasarnya cukup besar," ujarnya.
Meskipun pasar PKE cukup besar, namun kegiatan ekspor di daerah masih terbilang minim bahkan belum sama sekali. Hal ini menurut Metiya diduga karena banyaknya industri kelapa sawit di daerah melakukan ekspor PKE melalui provinsi lain. Sehingga kegiatan ekspor PKE di daerah hingga saat ini belum tercatat sama sekali.
"Kami menduga mereka melakukan ekspor dari luar daerah, seperti dari Sumatera Barat," ujarnya.
Untuk itu dia berharap, PKE asal Bengkulu bisa diekspor langsung dari dalam daerah. Sehingga dampaknya juga akan baik bagi perekonomian di daerah.
"Kami siap mendukung kegiatan ekspor PKE dari Bengkulu, karena fasilitas pemeriksaan baik sarana dan prasarana laboratorium serta kemampuan petugas saat ini cukup mendukung dan dapat dipastikan kesehatan dan keamanan produk sesuai protokol ekspor," pungkasnya.







Komentar Via Facebook :