Berita / Bisnis /
Duit Negara Terkuras untuk Kartel Minyak Goreng
Minyak goreng. Ist
Pekanbaru, Elaeis.co - Subsidi terhadap minyak goreng kini banyak menjadi perbincangan di lini masyarakat. Kebijakan ini dihadirkan pemerintah dengan tujuan mempermudah masyarakat untuk mendapatkan minyak goreng.
Menurut Pengamat Ekonomi dari Universitas Riau (Unri) Dahlan Tampubolon, subsidi harga minyak goreng ke level ritel sudah sangat tepat jika hanya dilakukan dalam jangka pendek. Sebab, langkah ini akan memperbesar penawaran di pasar. Efeknya tentu menekan harga dan secara psikologis memberikan kenyamanan konsumen sehingga memperkecil panic buying.
Baca juga: Harga Minyak Goreng Rp14.000 Juga Dinikmati Orang Kaya
"Kalau untuk jangka panjang, subsidi harga ke ritel tidak baik bagi perekonomian. Karena malah menguatkan begitu besarnya keberpihakan pemerintah kepada pengusaha minyak goreng dengan membiarkan adanya kartel produsen," tuturnya saat berbincang dengan elaeis.co, tadi malam.
Dia berpendapat, duit negara akan terkuras menyubsidi minyak goreng untuk menenangkan konsumen. Tapi yang makin banyak untung ya tetap produsen, karena harga jual mereka tetap tinggi.
Terkait pemerintah pusat yang saat ini menetapkan minyak goreng satu harga, juga dinilai kurang maksimal. Lantaran daerah sulit mengawasi karena ketiadaan tata niaga minyak goreng seperti halnya beras yang dikelola Bulog.
Baca juga: Harga Migor Masih Mahal, Pasar Melawan?
Menurut Dahlan, subsidi yang justru mudah dalam pengontrolan adalah melalui pasar modern, seperti swalayan atau toko-toko francise karena mereka menetapkan harga sesuai yang tertera di barang jualannya.
Baca juga: Subsidi Minyak Goreng Bagus, Tapi Kartelnya Harus Dibasmi
"Jika itu dilakukan di pengecer pada pasar tradisional, harus ada mekanisme tambahan mengontrol harga agar konsumen bisa memperoleh harga yang sama," tandasnya.







Komentar Via Facebook :