Pelalawan, elaeis.co - Perseteruan antara PT Gandaerah Hendana dengan masyarakat Kecamatan Ukui dan Kerumutan di Kabupaten Pelalawan, Riau belum usai. Malah DPRD Pelalawan menilai perusahaan kelapa sawit tersebut tidak serius menangapi tuntutan masyarakat.

Ini disampaikan sejumlah anggota Komisi I DPRD Pelalawan dalam rapat dengar pendapat (RDP) pada Selasa (6/5) lalu. Perusahaan juga tidak menghadirkan pembuat kebijakan dalam rapat tersebut. 

Anggota Komisi I DPRD Pelalawan, Tarmizi S.IP menjelaskan pokok permasalahan antara dua belah pihak yakni tuntutan alokasi pembangunan kebun 20% untuk masyarakat, serta program beasiswa dan sejumlah maslaah perizinan.

"Yang dihadirkan tidak berkompeten malah tidak membawa data yang valid. Sehingga rapat juga tidak menghasilkan solusi konkret. Ini kan bukti mereka tidak serius," kata Tarmizi kepada awak media.

Komisi I merasa kecewa lantaran ketidaksiapan dan ketidakseriusan PT Gandaerah Hendana menghadapi tuntutan masyarakat. Malah pihaknya juga menilai bahwa perusahaan tidak menghargai forum resmi DPRD.

Dengan begitu, pihak DPRD Pelalawan akan kembali menjadwalkan RDP dengan syarat menghadirkan pihak perusahaan yang dapat mengambil keputusan. Tak hanya itu sejumlah instansi terkait juga akan diundang dalam RDP selanjutnya.
 
Untuk diketahui perusahaan kelapa sawit itu tercatat mengelola lahan HGU seluas 6.430 hektar. Lokasinya berada di Kecamatan Ukui.