Berita / Nusantara /
Dorong UMKM Sawit Lebih Kompetitif, Jogja Palm Connect 2025 Siap Jadi Gerbang Kolaborasi
Yogyakarta, elaeis.co – Kota Gudeg, Yogyakarta, bersiap menjadi tuan rumah perhelatan besar Jogja Palm Connect 2025 yang akan digelar pada 21–24 Agustus nanti di Graha Instiper Yogyakarta. Helat yang diinisiasi Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (apkasindo) ini mengusung semangat konektivitas, inklusi, dan kolaborasi, dengan fokus memperkuat posisi UMKM berbasis sawit agar lebih kompetitif di tingkat nasional maupun global.
Forum ini menghadirkan konsep unik yang memadukan expo produk turunan sawit, workshop edukatif, hingga lomba kreasi berbasis sawit. Kehadirannya di Yogyakarta bukan kebetulan, melainkan bagian dari strategi untuk menghubungkan pusat industri sawit dengan kota yang dikenal sebagai sentra UMKM dan kewirausahaan.
“Jogja adalah pusat UMKM. Dengan kehadiran acara ini, kami berharap lahir kolaborasi yang memperkuat UMKM lokal agar lebih kompetitif,” ujar Srie Nurkyatsiwi MMA, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM DIY, kemarin.
Jogja Palm Connect 2025 dirancang sebagai gerbang bagi UMKM untuk memperluas akses pasar, membangun jejaring bisnis, serta mendorong lahirnya inovasi produk turunan sawit yang bernilai tambah tinggi. Sekjen DPP Apkasindo, Dr. Rino Alfrino, menegaskan pentingnya ruang inklusi bagi petani dan UMKM dalam rantai pasok sawit.
“Petani dan UMKM harus mendapat ruang. Dengan kolaborasi, kita bisa membangun ekosistem sawit yang inklusif,” katanya.
Panitia menargetkan 5.000 peserta hadir, mulai dari pelaku UMKM, akademisi, mahasiswa, hingga industri besar. Tak hanya itu, forum ini juga ditargetkan melahirkan minimal 50 potensi kemitraan antara UMKM dan perusahaan besar, yang diharapkan menjadi langkah konkret memperkuat rantai pasok sawit berkelanjutan.
Selain expo dan workshop, acara ini menghadirkan lomba kerajinan tangan serta produk olahan pangan berbasis sawit. Empat kategori perlombaan akan melibatkan puluhan peserta, dan enam karya terbaik akan dipromosikan langsung kepada pengunjung serta diuji pasar.
Acara ini juga menjadi wadah bagi akademisi dan praktisi untuk berbagi gagasan. Eddy Abdurrachman, Direktur Utama BPDP, akan memaparkan dukungan pembiayaan untuk industri sawit berkelanjutan. Sementara itu, Bagus Rachman, Deputi Bidang Usaha Menengah Kementerian UMKM, menyoroti pentingnya akses pasar bagi usaha kecil dan menengah.
Dari dunia riset, hadir Dr. Purwadi, Direktur Pusat Sains Kelapa Sawit, serta M. Prasanto Bimantio MEng, akademisi Fakultas Teknologi Pertanian, yang akan mengulas pendekatan ilmiah dalam inovasi produk. Perspektif keberlanjutan lingkungan akan disampaikan Dini Astika Sari MBiotech, Direktur PUSKOKA Jember.
Tak kalah menarik, sektor kreatif juga ikut berkontribusi. Miftahudin Nur Ihsan, CEO SMArt Batik, akan berbagi pengalaman integrasi sawit dengan produk kreatif yang bernilai seni.







Komentar Via Facebook :