https://www.elaeis.co

Berita / Nusantara /

DMO Minyak Sawit Dinilai Tidak Fair Karena Korbankan Harga TBS

DMO Minyak Sawit Dinilai Tidak Fair Karena Korbankan Harga TBS

Penerapan DMO minyak sawit dinilai tidak fair karena menyebabkan harga TBS turun. Foto: Ilustrasi/Ist.


Pekanbaru, elaeis.co - Aturan Domestic Market Obligation (DMO) dan Domestik Price Obligation (DPO) minyak sawit yang dibuat Kementerian Perdagangan (Kemendag) masih jadi sorotan berbagai pihak.

Di satu sisi, aturan tersebut diyakini bisa menekan tingginya harga minyak goreng yang banyak dikeluhkan masyarakat. Tapi di sisi lain, para petani jadi korban karena harga sawit yang menjadi bahan baku minyak goreng anjlok.

Pengamat kebijakan publik dari Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim (UIN Suska) Riau, Dr Elfiandri, menyebutkan bahwa kebijakan tersebut tidak adil karena ada pihak yang dirugikan.

"Itu sebenarnya hak pemerintah sebagai strategi untuk menekan harga minyak goreng. Tapi artinya di sini, untuk menstabilkan harga minyak goreng, caranya dengan menekan harga sawit. Ini kan tidak fair juga," kata Elfiandri kepada elaeis.co, Senin (31/1).

Dia menilai pemerintah lupa menganalisa dampak yang ditimbulkan dari kebijakan itu. Terutama mengenai kebutuhan para petani.

Karena saat harga sawit yang sebelumnya naik, juga menyebabkan harga kebutuhan para petani menjadi lebih tinggi. Di antaranya adalah kebutuhan perawatan, seperti pupuk, herbisida dan lainnya.

"Selama ini harga sawit naik, tapi harga lain yang berkaitan dengan sawit kan ikut naik. Kalau seandainya sekarang harga sawit itu ditekan, seharusnya diiringi juga dengan penurunan harga-harga yang berkaitan dengan sawit itu, terutama pupuk dan racun," ujarnya.

"Jadi jangan hanya harga sawit diturunkan, tapi yang lain, seperti racun dan pupuk tidak diturunkan. Itu kan sama saja mengurangi penderitaan yang satu tapi menimbulkan penderitaan lain. Seharusnya jangan begitu," tukasnya.

Dilanjutkan Elfiandri, pemerintah saat ini harusnya mencari akar permasalahan dari naiknya harga pupuk sehingga para petani tetap bisa menikmati cuan meskipun harga sawit ditekan dengan kebijakan itu.

"Kalau menurut saya, perlu komprehensiflah, apa akarnya. Kalau membuat kebijakan, dipikirkan jugalah efek dan akibat lainnya. Jadi tidak ada yang merasa sangat dirugikan," ujarnya.

Karena aturan DMO dan DPO minyak sawit ini sudah terlanjur diumumkan dan akan mulai diberlakukan besok, Elfiandri menyebutkan, hal yang harus dilakukan pemerintah adalah menekan harga pupuk dan herbisida ini.

"Supaya petani sawit tidak merasa dirugikan, pupuk dan racun ini diturunkan juga harganya. Karena ini sangat berhubungan dengan harga sawit. Ini menurut saya perlu perhatian pemerintah. Jadi jangan hanya menurunkan harga komoditas, tetapi tidak memperhatikan hal-hal lain yang berpengaruh pada komoditas itu," pungkasnya. 


 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :