Berita / Sumatera /
DJPb Bengkulu: Petani Sawit Paling Banyak Ajukan KUR
Kepala Kanwil DJPb Provinsi Bengkulu, Bayu Andy Prasetya.
Bengkulu, elaeis.co - Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Bengkulu mencatat hingga Juli 2023 jumlah petani sawit yang mengakses Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Bengkulu mencapai 10.241 debitur. Jumlah tersebut lebih banyak dibandingkan dengan pedagang eceran dan besar yang hanya mencapai 5.722 debitur.
Menurut Kepala Kanwil DJPb Provinsi Bengkulu, Bayu Andy Prasetya, data itu menjadi bukti bahwa petani sawit cukup banyak membutuhkan dana untuk kegiatan investasi lahan perkebunan.
"Mungkin banyak yang investasi dilahan kelapa sawit, makanya banyak petani kelapa sawit yang mengajukan KUR di daerah," kata Bayu, kemarin.
Bayu mengaku, petani kelapa sawit melakukan investasi pada perkebunan sawit karena yakin sektor ini akan memberikan pendapatan yang besar. Apalagi, petani di daerah optimis harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit akan kembali menyentuh Rp 2.500 per kilogram.
"Jadi karena mereka yakin harga TBS akan naik, makanya mereka investasi di sektor perkebunan," tuturnya.
Dengan begitu, lanjutnya, para petani bisa menutupi pinjaman kredit di bank. Sehingga pada akhirnya para petani ini tinggal mencicipi hasil kebun yang telah diinvestasikan.
"Kalau harga TBS sawit naik, maka pendapatan petani kelapa sawit juga naik, ini tentu saja bisa menutup seluruh pinjaman yang telah dilakukan oleh petani tersebut di bank," tuturnya.
Lebih lagi, bunga dari pinjaman KUR juga relatif rendah dan tidak memberatkan petani kelapa sawit. Bahkan bunga KUR saat ini hanya dipatok sebesar 6 persen per tahun atau 0,2 persen perbulan.
"Bunga KUR yang rendah juga menjadi salah satu penyebab petani mau mengajukan pinjaman ini," tutupnya.







Komentar Via Facebook :