Pekanbaru, elaeis.co - Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Riau, Imron Rosyadi menyebutkan bahwa pihaknya telah mengumpulkan berbagai alat bukti dan kronologis tewasnya dua pekerja karena terjepit truk CPO dan TBS di PT Pangkalan Baru Indah (PBI).

Dari hasil pemeriksaan, dia menyebutkan menyebutkan bahwa kecelakaan kerja itu terjadi akibat kelalaian. 

"Hasil sementara, memang kecelakaan itu merupakan kelalaian daripada pekerja, dan kasus itu sudah diperiksa juga oleh Polsek setempat," kata Imron kepada elaeis.co, Rabu (12/10).

Dia mengatakan, nantinya keluarga kedua korban yang diketahui merupakan sekuriti PT PBI dan sopir truk CPO itu, akan mendapatkan santunan dari BPJS Ketenagakerjaan. 

"Korban yang satpam sudah terdaftar. Jadi kita tinggal membuat penetapan santunan yang harus diberikan BPJS. Termasuk penetapan jaminan untuk anak korban agar bisa mengenyam pendidikan sampai kuliah," kata dia. 

Sedangkan untuk sopir truk, kata Imron, belum diketahui apakah sudah terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan atau tidak. 

"Kalau seandainya tidak terdaftar sebagai peserta BPJS, maka perusahaan yang akan membayar santunan sesuai dengan hak-hak pekerja yang ditetapkan BPJS Ketenagakerjaan," ujarnya. 

Bukan hanya itu, Imron juga telah meminta kepada perusahaan untuk memberikan santunan awal berupa uang duka kepada para korban. 

Diketahui, kedua korban tewas usai terjepit di antara truk CPO dan dump truk pengangkut TBS sawit. Peristiwa bermula saat truk TBS yang tengah membongkar muatannya, tiba-tiba meluncur ke arah depan hingga menabrak bagian belakang truk CPO yang terparkir. 

Namun nahas, saat itu ternyata kedua korban tengah berdiri di belakang truk CPO tersebut. Sehingga keduanya tidak bisa menghindar dan terjepit di antara kedua truk tersebut.