Berita / Kalimantan /
Disbunnak Kalsel Gelar Pelatihan ISPO Bagi Pekebun Sawit Rakyat
Peserta pelatihan ISPO di Tanah Bumbu. foto: MC Kalsel
Palangkaraya, elaeis.co - Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) menggelar pelatihan Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO) bagi pekebun sawit rakyat Kabupaten Tanah Bumbu.
Kegiatan ini bertujuan untuk mempercepat pelaksanaan sertifikasi ISPO sehingga permasalahan terkait legalitas lahan, produktivitas, dan sinergitas kemitraan antar lembaga dapat teratasi dengan baik.
Pelatihan ini juga dimaksudkan untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas pekebun dalam menerapkan praktek budidaya yang baik (good agriculture practices/GAP), menggunakan benih bersertifikat, mendapatkan akses pendanaan peremajaan tanaman, serta memperkuat kelembagaan pekebun.
Kepala Disbunnak Kalsel, Suparmi mengatakan, pelatihan ISPO bagi pekebun sawit rakyat merupakan salah satu program/kegiatan rencana aksi daerah kelapa sawit berkelanjutan (RSD KSB) Kalsel, sebagaimana amanat Inpres 6 Tahun 2019 dan Peraturan Gubernur Kalsel Nomor 13 Tahun 2023.
Saat ini, pengembangan perkebunan terbesar di Kalsel merupakan perkebunan rakyat, di mana perjalanan sejarah pengembangannya antara usaha perkebunan rakyat dan perkebunan besar, berjalan sendiri-sendiri tanpa ada kaitan kegiatan operasional.
“Namun sekarang pengembangan perkebunan rakyat, terutama tanaman kelapa sawit dan tanaman karet, dilakukan dengan pola perusahaan inti rakyat (PIR) dengan maksud dapat secara langsung menerapkan praktek dengan teknik budidaya yang baik," jelasnya dalam keterangan resmi dikutip Kamis (8/8).
Melalui pendekatan tersebut, ternyata selain perkebunan rakyat menjadi berkembang dengan pesat, sekaligus terbukti bahwa pengembangan pola tersebut berdampak terhadap penanggulangan kemiskinan, pengangguran, dan pengembangan wilayah.
Selanjutnya, guna pembangunan kelapa sawit agar berkelanjutan, maka perlu dukungan peningkatan kapasitas dan kapabilitas pekebun sehingga percepatan pelaksaaan sertifikasi ISPO dapat terlaksana.
Penyelesaian permasalahan terkait legalitas lahan juga terus dilakukan, menggenjot produktivitas, dan membangun sinergitas kemitraan antar lembaga terutama perusahaan besar swasta dengan pekebun swadaya melalui pola plasma maupun pola kemitraan lainnya.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada BPDPKS sehingga program pengembangan SDM PKS bagi pekebun dapat terlaksana di Kalsel. Diharapkan ada perubahan pola pikir dan perilaku pekebun agar bisa satu tujuan, yaitu kebersamaan menuju penciptaan peningkatan produksi dan produktivitas,” ujarnya.







Komentar Via Facebook :