https://www.elaeis.co

Berita / Kalimantan /

Disbunnak Kalbar Komit Terus Kawal Sawit Berkelanjutan

Disbunnak Kalbar Komit Terus Kawal Sawit Berkelanjutan

Kepala Disbunnak Kalbar, M Munsif (kanan) berdialog dengan petani sawit. foto: Disbunnak Kalbar


Pontianak, elaeis.co - Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) melalui Dinas Perkebunan dan Peternakan (disbunnak) berkomitmen untuk terus mengawal program kelapa sawit berkelanjutan di daerah ini sebagaimana mandat dari peraturan yang telah ditetapkan pemerintah.

Kepala Disbunnak Kalbar, Muhammad Munsif, menyampaikan bahwa Kalbar perlu mengambil peran dalam mendorong penerapan pembangunan kelapa sawit berkelanjutan. 

"Sawit berkelanjutan sesuatu yang sudah bersifat mandatori dan telah diputuskan oleh pemerintah dengan dasar hukum Peraturan Presiden Nomor 44 tahun 2020 tentang Sistem Sertifikasi Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan Indonesia dan sejumlah ketentuan lainnya," jelasnya melalui keterangan resmi Disbunnak Kalbar.

Menurutnya, sebagai salah satu daerah penghasil sawit terbesar dengan lahan sawit seluas 3,2 juta hektare dan produksi mencapai 6 juta ton per tahun, Kalbar tentu harus bisa membuktikan dan meyakinkan berbagai pihak lain bahwa sawit yang ditanam dikelola dengan prinsip berkelanjutan.

"Prinsip sawit berkelanjutan tersebut bukan hanya dari aspek ekonomi bagi petani dan pelaku usahanya, namun juga memberikan dampak yang baik terhadap aspek sosial, lingkungan, dan lainnya, yang berujung kepada ketenteraman serta terhindar dari konflik," paparnya.

"Sawit berkelanjutan juga sejalan dengan tekad pemerintah Indonesia menurunkan emisi pada 2030 menjadi sebesar 29 persen dengan upaya sendiri dan kalau misalnya melibatkan dukungan dari berbagai lembaga dunia itu bisa sampai dengan 30-41 persen. Sektor kehutanan dan penggunaan lahan lain-lain, termasuk di perkebunan, menjadi salah satu yang bisa menyumbang emisi," tambahnya.

Ia menambahkan, aspek lingkungan yang sekarang jadi konsep global menginginkan bukti bahwa kebun sawit selain memang menghasilkan emisi tapi juga sebaliknya juga memiliki cadangan karbon yang cukup besar. Itu sebabnya, katanya, melalui sebuah perekayasaan sistem budidaya, diharapkan di dalam wilayah perusahaan sawit ada area pasif yang bernilai konservasi tinggi yaitu wilayah yang dipertahankan vegetasinya.

"Pengelolaan sawit di Kalbar sangat memperhatikan betul aspek-aspek mengenai apa yang namanya prinsip-prinsip lingkungan. Diantaranya yakni mendorong peningkatan cadangan karbon dan mengurangi resiko peningkatan emisi lewat pengelolaan perkebunan yang baik yakni sesuai standar Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) atau Roundtable On Sustainable Palm Oil(RSPO). Standar ISPO dan RSPO sudah memastikan semua aspek keberlanjutan," paparnya.

"Harapan ke depan, program sawit berkelanjutan di Kalbar mendapat dukungan dari berbagai kalangan mulai dari perguruan tinggi, masyarakat, dan termasuk media," imbuhnya.
 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :