Berita / Bisnis /
Dinilai Tak Beresiko, Usaha Sawit Gampang Dapat Kredit
Ilustrasi (Facebook)
Pekanbaru, Elaeis.co - Pasar utama otomotif di Riau saat ini masih tertuju pada sektor perkebunan kelapa sawit, baik petani maupun perusahaan.
Hal ini diungkapkan pemerhati otomotif Riau, Exwil Fainal, saat berbincang dengan Elaeis.co, Rabu (6/10/2021). Menurutnya, sektor sawit merebut lebih dari 60% pasar otomotif di Riau.
“Untuk penjualan mobil kepada petani atau sektor sawit lainnya, sekarang ini di atas 60%. Sektor sawit memang jadi target pasar mobil di Riau. Daya beli mobil saat ini berasal dari sana, dari petani sawit atau perkebunan sawit,” jelasnya.
Harga sawit yang saat ini tengah berada di puncaknya, katanya, juga berpengaruh terhadap peningkatan penjualan mobil di Riau.
“Bukan hanya saat harga naik seperti sekarang, saat harga jatuh saja penjualan masih didominasi dari sektor perkebunan sawit. Memang mereka yang stabil. Poinnya, baik cash maupun kredit, prioritas untuk pasar otomotif Riau itu ya sawit,” ujarnya.
Dia menilai melemahnya perekonomian nasional akibat pandemi covid-19 tidak berdampak signifikan terhadap penjualan mobil di Riau. “Perekonomian dua tahun terakhir memang turun naik, apalagi di 2020 turun signifikan. Tapi sawit masih tetap stabil,” sebutnya.
“Malah waktu covid-19 baru merebak pertengahan 2020, yang paling tinggi permintaan mobil untuk kelas middle high seperti Pajero dan Fortuner, itu berasal dari pekebun sawit. Mobil-mobil kecil memang sempat berkurang waktu itu, tapi sekarang sudah mulai jalan lagi,” tambahnya.
Saat ini pembelian mobil lebih banyak dilakukan secara kredit. Menurutnya, proses persetujuan kredit mobil kepada petani dan sektor usaha sawit lebih mudah dibanding yang lain. “Pihak leasing atau bank menganggap sektor sawit tidak memiliki risiko yang tinggi untuk mengalami gagal bayar,” ungkapnya.
“Dari bulan April 2020 pengajuan untuk proses kredit sudah mulai berat, apalagi sejak keluar aturan relaksasi angsuran, sangat sulit untuk persetujuan pengajuan kredit. Tapi itu untuk yang lain, kalau untuk perkebunan sawit, tidak ada nyenggol. Itu karena Riau memiliki sektor penyangga ekonomi yang kokoh, yakni sawit. Riau beruntung, itu merupakan anugerah,” imbuhnya.







Komentar Via Facebook :