Berita / Sumatera /
Dilaporkan Cemari Sungai, Pabrik Sawit PT NHR Disidak Bupati Inhu
Sampel air limbah dari PKS PT Nikmat Halona Reksa diambil untuk uji laboratorium. foto: Prokompim Setda Inhu, 2025
Rengat, elaeis.co - Bupati Indragiri Hulu (Inhu), Provinsi Riau, Ade Agus Hartanto MSi, bersama stakehorlder terkait melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke pabrik kelapa sawit PT Nikmat Halona Reksa (NHR) terkait keluhan masyarakat terhadap limbah cair yang diduga dialirkan ke sungai.
Guna memastikan hal tersebut, Bupati Inhu bersama Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Paino SP, Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Ory Hanang Wibisono SE, Kepala Dinas Tenaga Kerja, Rengga Dwi Bramantika MSi, Kepala Dinas Perhubungan, Jawalter S MPd, Kepala Dinas Penanaman Modal & Pelayanan Terpadu Satu Atap, Endang Mulyawan MSi, Kepala Dinas Pertanian & Perikanan, Dedi Dianto SP, Kepala Satpol PP, Tukiyat SSos, dan jajaran langsung turun ke perusahaan tersebut di Kecamatan Batang Gansal.
Ade mengatakan bahwa sidak tersebut merupakan langkah pemerintah dalam menanggapi laporan dari masyarakat terkait pencemaran limbah pabrik yang dialirkan ke Sungai Kerampal dan Sungai Gansal yang mengakibatkan perubahan warna air dan diduga mengakibatkan ikan mati.
Salah satu warga juga mengungkapkan bahwasanya air sungai yang biasanya layak konsumsi namun sekarang mereka tidak lagi berani mengkonsumsi air tersebut.
Selain itu warga juga mengeluhkan terkait asap yang ditimbulkan dari pabrik tersebut yang mengganggu aktifitas para warga.
Menanggapi hal tersebut, Ade mengatakan bahwa pihaknya akan meneliti air sungai tersebut dengan mengambil sampel dari air sungai langsung serta beberapa kolam pembuangan limbah pabrik.
"Secara kasat mata, memang ada pipa pembuangan dari kolam 11 yang dialirkan ke sungai dan secara garis besar hal tersebut sudah jelas salah," katanya dalam keterangan tertulis Prokompim Setda Inhu dikutip Sabtu (29/3).
Diketahui ada 15 kolam limbah pembuangan pabrik, namun sampel yang diambil dari kolam 11 dan kolam 15 serta air sungai yang dialiri oleh limbah PKS tersebut.
Ade menegaskan agar tim DLH mengikuti alurnya terlebih dahulu, di mana keteledoran itu yang harus diperbaiki karena tujuannya adalah memperbaiki.
"Jika kesalahan tersebut dari perusahaan dan terjadi berulang, maka kami akan mengambil langkah-langkah sebagaimana kemampuan dan kewenangan sebagai bupati," tegasnya.
Ia juga mengingatkan agar tidak ada lagi intervensi tekan menekan. "Saya minta agar melaporkan hasil pengujian langsung kepada saya," pungkasnya.







Komentar Via Facebook :