https://www.elaeis.co

Berita / Kalimantan /

Diklat Jadi Fokus Pengembangan SDM Perkebunan Sawit di Daerah ini

Diklat Jadi Fokus Pengembangan SDM Perkebunan Sawit di Daerah ini

Kadisbunnak Kalsel, Suparmi memberikan sambutan pada pelatihan teknis ISPO dalam rangka pelatihan pengembangan SDM perkebunan kelapa sawit tahun 2022 di Kalsel.(Humas Disbunnak Kalsel)


Banjarbaru, elaeis.co – Pemprov Kalimantan Selatan (kalsel) terus berupaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) perkebunan kelapa sawit dengan menggandeng berbagai pihak, salah satunya Badan Pengelolaan Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).

Mulai 8 Agustus hingga 12 Agustus mendatang, dilaksanakan ‘Pelatihan Teknis ISPO bagi Pekebun Kelapa Sawit Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel)  Angkatan 1 dan 2’ yang diikuti petani dan aparatur sipil negara (ASN).

Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) Provinsi Kalsel, Hj Suparmi, mengatakan, kegiatan itu sudah direncanakan sejak tahun 2021 dan menjadi bagian dari upaya untuk meningkatkan kesejahteraan pekebun sawit.

Dia memaparkan, pengembangan SDM perkebunan sawit dengan pendanaan BPDPKS di Kalsel pada tahun anggaran 2021 dan 2022 lebih difokuskan kepada kegiatan pendidikan dan pelatihan (diklat).

Untuk pendidikan dilakukan melalui pemberian beasiswa dan penguatan kelembagaan pendidikan yang diberikan kepada pekebun, keluarga pekebun, dan ASN yang bertugas di bidang kelapa sawit. Sedangkan pelatihan dilakukan dalam bentuk pelatihan teknis, manajerial, kewirausahaan, dan pelatihan lainnya yang diikuti pekebun, penyuluh, tenaga pendamping, ASN, dan masyarakat sekitar kebun.

“Fokus wilayah yang menjadi sasaran sesuai hasil rekomendasi teknis (rekomtek) pelatihan teknis ISPO bagi ASN dan petani/pekebun kelapa sawit adalah Kabupaten Kotabaru dengan jumlah peserta 68 orang,” katanya saat membuka pelatihan tersebut.

Dia kemudian menjelaskan bahwa Pemprov Kalsel memberikan dukungan dan menjalankan strategi pemberdayaan di sektor hulu dan memperkuat sektor hilir untuk menciptakan nilai tambah dan daya saing usaha perkebunan.

Dukungan itu diantaranya pemberian hibah peralatan, sarana produksi, dan bibit. Lalu meningkatkan fungsi intensifikasi dan pengembangan lahan, meningkatkan produksi dan produktivitas tanaman perkebunan, meningkatkan kinerja fungsi perbibitan, dan meningkatkan kinerja fungsi pengolahan.

“Untuk mencapai perkebunan kelapa sawit yang lebih efisien dan berkelanjutan, dilakukan peremajaan tanaman sawit yang kurang produktif, tua dan atau rusak, dengan dukungan pengembangan SDM serta bantuan sarana dan prasarana yang didanai BPDPKS,” paparnya.
 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :