Berita / Sumatera /
Diekspor dari Aceh ke Jepang, 10 Ribu Ton Cangkang Sawit Dipastikan Bebas Hama dan Penyakit
Petugas karantina Aceh memeriksa sampel cangkang sawit yang akan diekspor ke Jepang. Foto: Karantina Aceh
Banda Aceh, elaeis.co - Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Provinsi Aceh (Karantina Aceh) melalui Satuan Pelayanan (Satpel) Pelabuhan Laut Lhokseumawe kembali melakukan tindakan karantina terhadap ekspor cangkang sawit.
Sebanyak 10.000 ton cangkang sawit dengan nilai ekonomi mencapai Rp 20,4 miliar diekspor ke Jepang dan dikirim menggunakan kapal MV Reyna Smile.
Aksyal selaku Penanggung Jawab (PJ) Satpel Lhokseumawe menjelaskan bahwa ekspor cangkang sawit merupakan kegiatan rutin karena produk ini termasuk unggulan perkebunan Aceh.
“Sejak awal tahun 2025, ekspor cangkang sawit di Aceh hanya dilakukan melalui Pelabuhan Krueng Geukueh. Hingga saat ini sudah tiga kali pengapalan dengan total volume lebih dari 30.000 ton yang nilainya mencapai Rp 60 miliar. Ini tentu memberikan konstribusi positif bagi perekonomian Aceh,” ujarnya dalam keterangan tertulis dikutip elaeis.co, Kamis (27/2).
Dia menjelaskan, sebagai syarat pemasukan cangkang sawit di Jepang, cangkang sawit wajib menjalani perlakuan fumigasi menggunakan bahan aktif Phosphine (Ph3). “Proses fumigasi ini dilakukan oleh fumigator yang telah diregistrasi oleh Badan Karantina Indonesia,” sebutnya.
Di tempat terpisah, Kepala Karantina Aceh, Muhammad Burlian, menegaskan pentingnya menjaga kualitas ekspor untuk memenuhi standar internasional dan menghindari klaim ketidakpuasan dari negara tujuan.
“Tugas utama karantina adalah memastikan kesehatan dan keamanan media pembawa yang dikirim ke luar negeri sesuai dengan persyaratan internasional. Ini adalah bentuk tanggung jawab kami dalam mendukung perdagangan global,” tegas Burlian.
Dengan pengawasan ketat dan pemenuhan standar yang berlaku, Karantina Aceh berkomitmen mendukung keberlanjutan ekspor cangkang sawit serta produk-produk unggulan lainnya dari Aceh. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing produk lokal di pasar internasional sekaligus mendongkrak perekonomian daerah.







Komentar Via Facebook :