https://www.elaeis.co

Berita / Nusantara /

Didukung BPDP, Samade Gelar Workshop Ekonomi Hijau dan Hilirisasi UKMK Perempuan Petani Sawit Naik Kelas

Didukung BPDP, Samade Gelar Workshop Ekonomi Hijau dan Hilirisasi UKMK Perempuan Petani Sawit Naik Kelas

Pembukaan hilirisasi sawit untuk UKMK perempuan di Medan. Foto: ist.


Medan, elaeis.co – Asosiasi Sawitku Masa Depanku (Samade) bekerja sama dengan Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) menggelar kegiatan workshop di 12 provinsi untuk mendorong hilirisasi kelapa sawit dan mendorong Usaha Kecil Mikro Koperasi (UKMK) perempuan petani sawit naik kelas.

Salah satu lokasi adalah Provinsi Sumatera Utara. Workshop tepatnya dilaksanakan di Auditorium Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) di Kota Medan. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan konsep hilirisasi kelapa sawit bagi UKMK yang dikelola oleh kaum perempuan dengan latar belakang keluarga petani sawit.

Kegiatan workshop di Medan dibuka oleh Wakil Rektor UMSU Prof. Dr. Akrim dan dihadiri Deputi Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sumut Indra Kuspriyadi. Juga hadir secara virtual Kepala Divisi UKMK BPDP, Helmi Muhansyah.

Ketua Pelaksana Workshop, Hendra Dermawan mengatakan, selain di Kota Medan, kegiatan ini juga dilaksanakan di Riau, Jambi, dan Lampung karena potensi besar kelapa sawit dan UKMK di wilayah-wilayah ini. Meskipun awalnya menargetkan 100 peserta, animo masyarakat justru melebihi ekspektasi dan ini menunjukkan antusiasme yang tinggi terhadap topik ini.

"Samade berkomitmen mendorong hilirisasi produk turunan kelapa sawit yang dapat dikelola oleh perempuan petani. Beberapa contoh produk hilirisasi yang dapat dikembangkan termasuk kerajinan dari lidi dan daun sawit, minyak jelantah yang diolah menjadi lilin aroma terapi, sabun mandi, dan parfum. Hilirisasi kelapa sawit dapat menjadi jalan untuk meningkatkan kesejahteraan petani sawit, khususnya perempuan," jelasnya kepada elaeis.co belum lama ini.

Menurutnya, hilirisasi produk sawit, baik yang berbentuk kerajinan tangan atau produk olahan lainnya, memberikan peluang ekonomi besar bagi perempuan petani sawit. "Kami berharap dapat menciptakan produk yang tidak hanya bernilai ekonomis, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup mereka,” sebutnya.

“Potensi hilirisasi sawit sangat besar mengingat Indonesia saat ini merupakan produsen sawit terbesar dunia, lebih 40 persen minyak nabati dunia dari Indonesia,” tambahnya.

Helmi Muhansyah juga menekankan pentingnya hilirisasi kelapa sawit untuk meningkatkan devisa negara. “Kelapa sawit memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian Indonesia. Tahun lalu, sektor ini menyumbangkan sekitar USD 20 miliar, setara dengan Rp 320 triliun. Dengan hilirisasi yang lebih masif, kita bisa membuka lebih banyak peluang ekonomi untuk masyarakat,” ujarnya.

Kegiatan ini juga disambut baik oleh para mahasiswa, dosen, dan pengusaha UKMK dari Medan yang hadir, termasuk pelaku usaha keripik kentang dan anyaman. Melalui workshop ini, diharapkan akan terbentuk jaringan kolaborasi antara petani sawit, pengusaha, dan pemerintah untuk mempercepat proses hilirisasi dan meningkatkan daya saing produk kelapa sawit Indonesia di pasar global.

Sebagai bagian dari komitmen tersebut, Samade bersama BPDP akan terus memperluas program ini ke berbagai wilayah, dengan harapan dapat memberikan dampak positif bagi peningkatan ekonomi dan kesejahteraan petani sawit di seluruh Indonesia.

 

 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :