https://www.elaeis.co

Berita / Serba-Serbi /

Didukung BPDP dan Ditjenbun, BPI Gelar Pelatihan Peningkatan Produktifitas Kepada Pekebun Rokan Hilir

Didukung BPDP dan Ditjenbun, BPI Gelar Pelatihan Peningkatan Produktifitas Kepada Pekebun Rokan Hilir

Pelatihan BPI terhadap petani sawit Rohil.(Ist)


Pekanbaru, elaeis.co - Didukung Badan Pengelolaan dana Perkebunan (BPDP), Best Planter Indonesia (BPI) gelar pelatihan peningkatan produktifitas kebun kelapa sawit di Furaya Hotel Pekanbaru. Gelaran yang ditaja sejak 4-8 Agustus 2025vtersebut diikuti sejumlah petani kelapa sawit dari Kabupaten Rokan Hilir.

Friyandito selaku Direktur Operasional BPI menjelaskan kegiatan ini merupakan salah satu komitmen kita mendukung pemerintah dalam peningkatan wawasan Sumber Daya Manusia (SDM) yang juga bertujuan untuk peningkatan produktifitas kebun. Sehingga petani dapat mewujudkan kesejahteraannya.

"Kita ingin produksi perkebunan rakyat meningkat, minimal berproduksi hingga 25 ton/hektar/tahun," ujarnya kepada elaeis.co, Selasa (12/8).

Kebun kelapa sawit di Rohil sendiri menjadi sasaran BPI lantaran kabupaten Rohil menjadi wilayah dengan tutupan kebun kelapa sawit terluas di Provinsi Riau. Terlebih kebun kelapa sawit di Rohil, sebagian berada pada lahan gambut dengan produktifitas rendah ketimbang lahan mineral.

"Untuk meningkatkan wawasan terutama status tanah, apakah itu mineral dan gambut, kita hadirkan pemateri yang memang berkecimpung dalam perihal tersebut. Ini bertujuan untuk menjawab langkah, inovasi yang dapat dilakukan petani untuk meningkatkan hasil kebunnya," terangnya.

Tak hanya sampai disitu, petani yang menjadi peserta juga mendapatkan tambahan ilmu mengenai kesesuaian iklim, pememiliha benih dan bibit sawit yang benar, cara membuka lahan dan menanam sawit, tahapan tumbuh dan berkembang sawit sampai buah bisa dipanen, cara memupuk, menjaga penutupan lahan, pemeliharaan tajuk tanaman serta pengendalian hama dan penyakit tanaman.

"Kita juga perkenalkan petani dengan momok penyakit tanaman sawit yaitu Ganoderma. Kita kupas bagaimana cara melawannya menggunakan Trichoderma dan Mikoriza. Pengendalian Ganoderma ditekankan pada tindakan pencegahan dengan mengaplikasi trichoderma dan mikoriza mulai dari pembibitan sawit, lubang tanam, dan tanaman belum menghasilkan (TBM)," jelasnya.

Lalu lanjutnya, pihaknya jabarkan hama tanaman sawit yaitu Kumbang Tanduk (Oryctes), khususnya areal yang baru direplanting dengan sistem tumbang chipping. Pengendalian Oryctes ini tergantung siklus hidup kumbang. Apakah dikendalikan ditahap telur atau larva (ulat) atau pupa (kepompong) atau imago (dewasa). Setiap siklus hidup berbeda cara penanganannya.

Selama sesi pelatihan, peserta diminta membandingkan kondisi kebun yang dikelola saat ini dengan standar yang disampaikan oleh narasumber, sehingga dapat melihat  perbedaan cara pengelolaan. 

"Kita berharap kegiatan ini  memberikan ilmu dan pengalaman terbaik bagi peserta. Kemudian juga dapat mempraktekkan langsung ilmu yang didapat pada kebun kelapa sawitnya masing-masing," pungkasnya.


 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :