Berita / Sumatera /
Di Jambi, yang Menanam Bibit Sawit Bersertifikat Umumnya Orang Sumut
Kepala Disbun Provinsi Jambi, Agusrizal. Foto: Ist.
Jambi, elaeis.co - Ternyata, setengah dari tanaman kelapa sawit produktif milik petani sawit di Provinsi Jambi bersumber dari benih atau bibit tak bersertifikat. Hal itu diungkap oleh Kepala Dinas Perkebunan (disbun) Provinsi Jambi, Agusrizal, Kamis (24/11).
"Dari 600 ribu hektare perkebunan kelapa sawit rakyat di Jambi, 50 persen atau 300 ribu hektare bibit sawitnya tidak bersertifikat," katanya.
Menurutnya, kebun sawit dengan bibit tak bersertifikat itu tersebar di berbagai kabupaten di Jambi seperti Tanjung Jabung Timur, Batanghari, Muaro Jambi, dan kabupaten lainnya.
"Ada buah sawit jatuh dari pohon, terus tumbuh, lalu dicongkel dan dipindahkan. Itulah yang sekarang dipanen petani," ujarnya.
Daerah yang lumayan banyak menggunakan bibit bersertifikat di Jambi, katanya, adalah di Tanjung Jabung Barat.
"Karena di sana kebanyakan petani sawit adalah orang Sumatera Utara (sumut). Mereka sudah mengerti sekali soal benih sawit," bebernya.
Agusrizal mengaku Disbun Jambi telah berupaya melakukan sosialisasi kepada petani agar menggunakan bibit kelapa sawit yang bersertifikat guna mendorong produktivitas tanaman.
"Sekarang sudah banyak penangkar resmi di Provinsi Jambi. Ada sekitar 57 penangkar yang bersertifikat, bibitnya Tenera. Itu 2 tahun sudah berbuah. Tapi kalau yang tidak bersertifikat, 4 tahun pun belum tentu berbuah," katanya.







Komentar Via Facebook :